Luar Biasa ! Lebaran kali ini begitu semarak, karena boleh dikatakan perayaannya serentak dilakukan berbagai kalangan, pemerintah, muhammadiyyah, maupun lainnya. Alhamdulillah..
Tak terasa , hari ini sudah masuk 6 Syawal 1433 H. Berbagai menu dan kue masih menggoda keinginan kita. Undangan maupun silaturrahmi yang masih akan dilakukan, memang sedikit menunda niat untuk melaksanakan puasa 6 hari di bulan Syawal.
Tentunya kita semua benar-benar berazzam untuk dapat melaksanakannya.Karena selain pahalanya, menurut ahli gizi sebagaimana yang pemberitaan http://health.detik.com (tanggal akses senin, 20/08/2012 09:58 WIB) mengakui manfaatnya. Kutipan pemberitaan tersebut :
Bagi umat Islam, puasa syawal selama 6 hari setelah lebaran bersifat
sunah alias tidak wajib tetapi baik untuk dilakukan. Bukan cuma ahli
agama yang mengakui manfaatnya, tetapi juga ahli gizi yang
mengganggapnya sebagai masa transisi.
Selama bulan Ramadan,
sistem pencernaan dikondisikan untuk bekerja lebih lambat dari biasanya
karena ada perubahan pola makan. Selain tidak ada makan siang, jenis
makanan yang dikonsumsi malam harinya cenderung lembut agar perut tidak
bermasalah.
Begitu masuk hari raya, pola makan kembali normal
karena puasa wajib sudah selesai. Agar perut tidak mengalami shock atau
kekagetan, maka sistem pencernaan membutuhkan masa transisi yang
biasanya memakan waktu antara 3 hari hingga 1 minggu.
"Sampai
hari ketiga setelah lebaran, sebaiknya pilih makanan yang lembut-lembut.
Tubuh perlu adaptasi di masa peralihan," kata Prof Dr Hardinsyah, ahli
gizi dari Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (IPB) saat
dihubungi detikHealth, seperti ditulis Senin (20/8/2012).
Selain
harus memilih makanan dengan tekstur lembut, jumlah atau porsinya juga
harus dibatasi. Karena selama puasa tidak makan siang, maka sebaiknya
sarapannya cukup setengah dari porsi biasa dan setengahnya lagi dipenuhi
saat makan siang atau dengan cemilan.
Akan lebih baik lagi
menurut Prof Hardinysah, jika umat Islam menjalankan puasa sunah selama 6
hari setelah lebaran hari pertama. Ritual yang sering disebut puasa
syawal ini memang tidak wajib, namun ada hikmah yang bisa diambil dari
sisi kesehatan jika dilakukan.
"Masa transisi memang sebaiknya
satu minggu. Karena itu puasa syawal selama 6 hari itu sangat bermanfaat
untuk mengendalikan masa transisi. Pahala itu sudah Yang di Atas yang
meghitung, tapi memang ada hikmah dari balik itu semua kalau dilihat
dari sisi kesehatan," pesan Prof Hardinsyah.
Kutipan hadist Rasulullah SAW :
Mari kita amalkan puasa 6 hari di bulan Syawal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar