Layang-layang bagi sebagian orang mungkin dianggap sebagai permainan anak-anak. Sehingga katanya, istilah alay, adalah akronim dari anak layangan. Bagi sebagian lagi, mungkin menganggap permainan layang-layang tidak hanya untuk anak-anak, tetapi juga untuk orang dewasa.
Oleh karena itu, ketika ada perlombaan layang-layang, maka berbondong-bondonglah orang mengikutinya, dari segala usia, anak-anak sampai dewasa.
Hal yang akan saya bagi adalah filosofi permainan layang-layang, yang mungkin ada sebagian pembaca yang telah mengetahuinya. Sebuah filosofi yang yang dapat kita aplikasikan dalam kehidupan ini.
1. Layang-layang yang dibuat oleh pecinta layangan, adalah layang-layang yang bahan pembuatnya adalah bambu pilihan dan kertas yang tahan robek serta bahan-bahan lainnya , yang tidak asal pakai. Hal ini agar, layangan dapat "terbang" dengan indah di angkasa.
Makna yang ada adalah : Ketika kita ingin menghasilkan sesuatu, maka PILIH BETUL bahan-bahan yang akan dipakai.
2. Layang-layang HARUS SEIMBANG , jika tidak maka ia tidak akan mampu "mengangkasa" .
Maknanya : HIDUP mestilah seimbang lahir dan bathin, dunia dan akhirat. Sebaik-baik umat adalah yang pertengahan. Artinya kita menghindari hal-hal yang ekstrem dalam menjalani kehidupan.
3. Layang-layang saat ingin dinaikkan, membutuhkan bantuan seseorang untuk meninggikannya.
Maknanya : KIta tidak mungkin hidup sendirian di dunia ini. Kita adalah makhluk sosial, makhluk yang membutuhkan bantuan orang lain. Sehingga dengan menyadari hal tersebut, maka kita akan menjauhi sifat angkuh dan merasa bisa sendiri.
4. Layang-layang ketika "diatas" akan menghadapi angin, yang terkadang lunak, keras, berubah tiba-tiba, bahkan mungkin saja rintik hujan yang datang tanpa terduga.
Maknanya : dalam hidup ini kita mesti siap menghadapi apa pun tantangan yang ada. Jangan mengenal istilah menyerah. Sekali layang-layang naik, maka "risiko" yang akan dihadapi mestilah SIAP dihadapi.
5. Ada kalanya angin kencang, maka saat itulah kita tidak MENARIK benangnya . Artinya kita mesti mengulur benang. Disaaat angin lunak, maka saat itulah kita menarik benang.
Maknanya : Kita mesti paham sesuatu yang kita hadapi. Saat ada lawan bicara yang keras, kita tidak menghadapinya dengan keras juga. Karena kalau angin keras dilawan keras (tarikan benang) maka layangan akan putus. Atau secara sederhanya, penyelesaian masalah tidak akan bisa diperoleh, jika kita juga KERAS.
Tetapi disaat angin lunak, maka kita perlu menarik benang. Saat ada sesuatu yang lembek/tak jelas, maka perlu KETEGASAN, agar solusi dapat diperoleh.
6. Layang-layang, jika tidak putus, maka akan kembali ditarik "pulang".
Maknanya : dalam menjalankan sebuah "mission" apa pun hasilnya, maka mestilah kembali PULANG untuk kemudian di evaluasi.
Jika layang-layang tersebut putus, apakah karena angin yang keras atau "sambaran" layang-layang lain, maka ada dua ha yang bisa dilakukan :
a. Mengejarnya-- untuk kemudian dipakai lagi.
b. Mengikhlaskannya -- untuk kemudian dibuat yang baru.
Apa pun yang dipilih, maka risiko mesti siap untuk dihadapi.
Hidup ibarat main layang-layang.
Bermainlah yang cantik, cerdas, dan penuh keikhlasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar