Tahun ini saja akan ada ratusan pemilihan kepala daerah di berbagai wilayah Indonesia. Puncaknya adalah tahun 2014 ketika kita melaksanakan Pemilihan Umum dalam rangka memilih Presiden Republik Indonesia untuk lima tahun mendatang.
Tidak ada yang salah dengan fenomena tersebut. Itulah proses demokrasi yang berjalan di bumi tercinta ini.
Hal yang kemudian perlu dikritisi dan menjadi perhatian kita bersama adalah ketika lingkungan kita dipenuhi oleh berbagai spanduk/ baliho para calon, entah kepala daerah, atau nanti calon anggota legislatif, yang mungkin saja dari sisi pemasangan terkadang tidak memperhatikan aspek keasrian dan keindahan / tata lingkungan, terutama saat kita MEMBACA ISI PESAN yang terdapat dalam spanduk/ baliho tersebut.
Hal yang kita sorot adalah CONTENT atau pesan yang disampaikan.
Sering kita melihat dan membaca pada baliho tersebut tertulis ungkapan kasih seorang kandidat kepada kota dimana sang kandidat tersebut akan mencalonkan dirinya sebagai kepala daerah, atau ungkapan untuk memberi yang terbaik pada kota tersebut, atau ungkapan untuk mewujudkan sesuatu yang baik/terbaik, dan lain sebagainya.
Indah dan membuat (calon) konstituennya "mengawang-awang".
Semangat dan niat untuk memberi yang terbaik, saya pikir perlu kita apresiasi.
Tetapi ketika dalam prakteknya TIDAK ADA REALISASINYA ,
janji tinggal janji, maka disitulah masalahnya !
Betapa sering bahasa spanduk/baliho tersebut adalah sekedar basa basi untuk menjaring pemilih. Bahasa yang basi !
Mari kita lebih kritis dan peduli !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar