Selasa, 22 Januari 2013

Masih Manusia

Kekalahan Barcelona beberapa waktu lalu di kancah La Liga dari Real Sociedad menyisakan satu penggalan kalimat dari bintang mereka, Lionel Messi, bahwa "kalah merupakan hal yang manusiawi".
Selintas tidak ada yang istimewa dari kalimat tersebut.Biasa saja.
Kalah merupakan sesuatu yang wajar bagi sebuah team yang terdiri dari manusia.
Bahkan klub sehebat El Barca juga tidak luput dari yang namanya kekalahan.

Pembaca yang berbahagia,,

Menyadari bahwa kita adalah manusia merupakan hal yang penting. Bahkan bisa dikatakan merupakan prinsip yang akan mempengaruhi cara berpikir dan bertindak kita.
Terlebih jika yang menyadarinya itu memiliki nilai keimanan kepada Sang Maha Pencpta.

Menyadari bahwa kita adalah seorang manusia, akan membawa kita kepada sebuah "konsep" yang intinya adalah "segala sesuatu akan mungkin terjadi!"
Peluang atau kemungkinan terjadinya bisa besar, sedang, kecil, atau kecil sekali.
Yang jelas, tetap ada ruang untuk MUNGKIN TERJADI !
Karena kita adalah manusia.
Sombong bahwa sesuatu PASTI TIDAK TERJADI atau PASTI TERJADI , bukanlah sifat manusia (sebenarnya).

Manusia sebagai makhluk yang diciptakan dengan bentuk yang sempurna dan dianugerahi kelebihan dibanding makhluk lain, PASTI memiliki kekurangan.
Kelebihan dan kekurangan tersebut yang sebenarnya "menyempurnakan" manusia.

Kita adalah manusia.Masih manusia.
[ Belum menjadi mantan atau bekas manusia ]
Makhluk yang memiliki kelemahan,
Alangkah naifnya kita disaat kita menyadari hal tersebut, tetapi SIKAP dan TINDAKAN kita tidak mencerminkan nilai kemanusiaan kita.


Manusia sering menjadi "binatang" (ma'af jika kata yang dipakai terlalu vulgar).
Disaat manusia kehilangan nilai kemanusiaannya.
Tatkala tidak tersentuhnya hati nurani kita melihat penderitaan saudara-saudara kita, diwaktu "puasnya" kita dengan prinsip SMS --Susah Melihat orang Senang , Senang Melihat orang Susah -- atau berbagai fenomena lainnya, maka kita dipertanyakan kemnusiaannya.

Kita masih manusia.
Seharusnya tetap menjadi manusia.
Bukan Binatang. Bukan Iblis. Bukan Malaikat.
Tetapi jangan berlindung dengan kalimat : bahwa kita kan manusia ! sehingga terkadang kita malah melemahkan diri kita sendiri untuk berbuat yang lebih baik dan maksimal.

Manusia yang akan senantiasa memohon pertolongan Yang Maha Kuasa.
Manusia yang selalu bersilaturrahim dengan sesama manusia.
Manusia yang hidup di atas bumi bersama makhluk Tuhan lainnya.

Mari menjadi manusia.
Manusia yang paripurna kemanusiaannya.
Manusia yang menyadari kelemahan dirinya sebagai manusia dan kekuasaan Tuhannya.
Bukan yang lupa "kodrat" manusianya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar