Minggu, 07 Oktober 2012

Anggaran Bahan Mentah (Part 1)

Anggaran Bahan mentah merupakan anggaran berikutnya yang mesti disiapkan oleh perusahaan pabrikan/manufaktur, setelah mengetahui berapa unit yang mesti dihasilkan [lihat part 3, forecasting>>sales budget>>production budget].

Anggaran yang berhubungan dengan bahan mentah, dapat dikelompokkan menjadi 3 budget :

1. Anggaran Kebutuhan Bahan Mentah
2. Anggaran Pembelian Bahan Mentah
3. Anggaran Biaya Bahan Mentah

Mari kita lihat "jeroan" masing-masing budget..

ANGGARAN KEBUTUHAN BAHAN MENTAH

Anggaran ini menghitung berapa banyak bahan mentah yang dibutuhkan untuk membuat unit produksi yang telah direncanakan.Formula untuk menentukan jumlah bahan mentah yang dibutuhkan adalah :

JUMLAH KEBUTUHAN BAHAN MENTAH = JUMLAH UNIT DIPRODUKSI x Standar Usage Rate (SUR)

Standar Usage Rate (SUR) merupakan sebuah standar yang ditetapkan perusahaan berkaitan dengan jumlah bahan mentah (unit) yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu unit produk.
Misalnya : untuk menghasilkan 1 (satu) bungkus mie ukuran 200 g dibutuhkan 500 g tepung. >> jika perusahaan ingin berproduksi 300 bungkus mie, maka dibutuhkan 300 x 500 g = 150000 g = 150 kg.

Pertanyaan yang muncul kemudian adalah, bagaimana cara menetapkan SUR ? Beberapa metode yang biasa digunakan adalah :

1. Melanjutkan tradisi/pedoman yang telah ada >> hal ini ibarat ibu-ibu yang masak di dapur, ketika ditanya mengapa untuk membuat satu ekor ayam gulai diperlukan sekian banyak cabe, maka ibu-ibu biasanya menjawab karena dulu waktu kecil melihat ibunya (orangtua) melakukan seperti itu/mengajarkan seperti itu.
Perusahaan juga dapat menggunakan metode yang sama, jika sebelumnya telah ada SUR yang ditetapkan.

2. Berdasarkan pengalaman/trial and error >> perusahaan mencoba beberapa kali, sampai menemukan ukuran yang pas/tepat dalam menghasilkan satu unit produk yang berkualitas.

3. Berdasarkan research and development >> perusahaan sengaja melakukan penelitian untuk menemukan komposisi yang ideal untuk menghasilkan satu produk.

4. Melakukan benchmark/best-practices >> perusahaan dapat menggunakan pedoman-pedoman yang ada di buku/teori yang merupakan hasil pengembangan "orang/perusahaan terdahulu" dalam bisnis yang dijalani.

Dalam aplikasinya, perusahaan boleh saja menggunakan kombinasi yang berbagai cara diatas atau menetapkan satu metode yang TERBAIK menurut perusahaan.

Yang perlu diperhatikan adalah, SUR bisa jadi mengalami perubahan, karena perusahaan ingin mencoba SUR yang baru atau perusahaan ingin menghasilkan produk yang LEBIH berkualitas dalam komposisi bahan mentahnya. Tetapi hal ini bersifat optional, dan terkadang SUR akan dipakai sama selama periode budget.

Bentuk budget unit kebutuhan bahan mentah, sebagaimana budget lain, memang tidak ada bentuk baku. Tetapi bentuk yang biasa dipakai untuk dijadikan pedoman adalah sebagai berikut :


3 komentar: