Senin, 29 Oktober 2012

Tetap Keluarga Indonesia

Lihat dan baca secara seksama iklan berikut ini :






Inilah iklan yang BETUL-BETUL "menyakitkan" kita bangsa Indonesia.
Iklan yang menjadi KADO YANG TIDAK DIHARAPKAN disaat kita dalam suasana memperingati Hari Sumpah Pemuda.
Iklan yang ditemukan MigranCare di Malaysia yang sedang "panas-panasnya" sampai postingan itu dibuat.
Iklan tidak bertanggungjawab yang "melecehkan" !

Kita semua tentu berharap kasus ini TUNTAS dan diproses sesuai aturan dan hukum yang ada !

Pembaca yang berbahagia..

TKI (Tenaga Kerja Indonesia) sudah tidak dipungkiri lagi merupakan "pahlawan" bagi negara kita. Pahlawan devisa, lebih tepatnya . Disaat "lapangan pekerjaan" begitu terbatas kita  di dalam negeri, mereka "mengadu nasib" dan kemudian disaat-saat tertentu mengirimkan gaji/upah yang mereka terima ke keluarga di Indonesia. Sumber penghidupan bagi keluarga mereka, devisa bagi negara kita.

Meski pun ada juga TKI yang tidak memenuhi persyaratan untuk bekerja di luar negeri, tetapi banyak yang BETUL-BETUL memenuhi persyaratan tersebut. Sehingga ketika ada TKI yang kena musibah, mengalami penganiayaaan, dan berbagai tindakan kekerasan lainnya, maka kita sebagai SAUDARA se BANGSA, seTANAH AIR, dan seBAHASA PERSATUAN sangat merasa manggaritih (geram, bahasa Minang). Harapan kita pada pemerintah untuk serius menangani masalah ini.

Dengan semangat Sumpah pemuda, mari kita jadikan kejadian ini sebagai momentum untuk kembali MENEGAKKAN HARGA DIRI BANGSA, tanpa harus melakukan tindakan anarkis dan hal-hal yang negatif lainnya.
[Karena ketika kita melakukan hal yang sama dengan "mereka" yang berbuat negatif tersebut, maka kita sebenarnya sama dengan mereka.]


TKI
Tetap Keluarga Indonesia


Minggu, 28 Oktober 2012

Memperingati Hari Sumpah Pemuda


Berjuang untuk Kesejahteraan Indonesia !
Terbebas atas segala bentuk "kegalauan" !


[“Allahuma inni a’udzubika minal hammi wal hazan, wa a’udzubika minal ajzi wal kasal, wa a’udzubika minal jubni wal bukhli, wa a’udzubika min ghalabatid daini wa qahrir rijaal”]
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kemurungan dan kesusahan,
aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan aku berlindung kepada-Mu dari ketakutan dan kekikiran,
aku berlindung kpd-Mu dari tekanan hutang dan paksaan orang.” 
(HR. Abu Dawud)

Sabtu, 27 Oktober 2012

PQ 
[P for Pemuda , Q for Qurban]

Salam untuk semua..

Hari Raya Haji telah kita lalui bersama. Kalimat takbir, tahmid, dan tahlil, berkumandang di hampir setiap sudut negeri dan penjuru dunia. Darah-darah hewan qurban telah membasahi bumi, Daging-dagingnya telah dikonsumsi atau didstribusikan kepada yang berhak. Mudah-mudahan ketakwaan kita semakin meningkat. Bukan karena darah dan daging hewan yang kita qurbankan, tetapi karena keimanan dan ketundukkan kita kepada Yang Maha Kuasa. Aamiin...

Idul Adha tahun 2012 ini, atau 1433 H jika dengan kalender hijriah, berdekatan pelaksanaannya dengan peringatan Sumpah Pemuda yangjatuh setiap 28 Oktober. Sebuah momen yang perlu kita maknai bersama.

Peristiwa pengorbanan Nabi Ismail (dan juga Nabi Ibrahim, selaku orangtua) merupakan "real story" yang pantas kita teladani bersama. Sebagai seorang (calon) pemuda, karakter Nabi Ismail merupakan karakter pemuda yang tangguh, beriman, dan taat kepada orangtua. Kombinasi karakter yang sepertinya sedikit menghilang di sebagian pemuda Indonesia.
Cerita "sedih" tentang pelajar/mahasiswa dan atau pemuda Indonesia lainnya juga pernah saya coba "ungkit" dalam Tawur Ngawur.

BERBEDA sekali ketika kita melongok sejarah para pemuda Indonesia di saat-saat perjuangan melawan penjajah. Puncaknya adalah ketika dalam Kongres Pemuda II di tanggal 28 Oktober 1928, dimana lahirnya SUMPAH PEMUDA. Sebuah sebuah dan janji untuk senantiasa ;
Berbangsa Satu, Bangsa Indonesia
Bertanah Air Satu, Tanah Air Indonesia
Berbahasa Satu, Bahasa Indonesia

Komitmen para PEMUDA Indonesia ini merupakan tekad untuk mewujudkan beberapa hal, diantaranya ; mengharumkan nama Indonesia, tidak berpecah belah, mewujudkan persatuan dan kesatuan, membangun negara Indonesia, dan tidak membiarkan segala bentuk penjajahan kembali ke Indonesia (baik penjajahan fisik maupun non-fisik) !

Pemuda Indonesia yang Insya Allah akan mampu melakukannya adalah pemuda Indonesia yang siap berkorban.
Ibadah qurban merupakan bentuk bagaimana karakter siap berkorban (untuk negara) dan  ketakwaan (kepada Yang Maha Kuasa) wujud melalui penyembelihan hewan qurban yang dianalogikan sebagai PENYEMBELIHAN SIFAT-SIFAT HEWAN dalam diri kita !
Meskipun para pemuda , mungkin sebagian besar, belum ada yang "ikut qurban" tetapi para pemuda lah yang banyak berkontribusi dalam pelaksanaan pemotongan hewan-hewan tersebut. Gotong-royong para pemuda dengan masyarakat lainnyalah yang ikut menyukseskan Qurban 1433 H.
Saya yakin, para pemuda Indonesia pun siap berqurban sebagaimana pengorbanan yang telah ditunjukkan.

Semoga pemuda Indonesia tidak lagi menjadi korban !
Semoga pemuda Indonesia tidak lagi memakan korban !
Semoga pemuda Indonesia siap berkurban !
Semoga pemuda Indonesia siap berkorban mewujudkan amanat Sumpah Pemuda 1928 !
Aamiin..


Kamis, 25 Oktober 2012

Occupation : Looking For A Job

Berkesempatan untuk tetap menjalin komunikasi dengan "mantan" mahasiswa atau mereka yang telah menjadi alumnus (alumni untuk jamaknya) merupakan hal yang mestinya tetap dijaga. Silaturrahim tidak harus putus ketika "kelas" sudah tidak ada lagi. Hubungan sosial tetap dapat berlanjut meski proses belajar mengajar (PBM) sudah tidak ada lagi. Alhamdulillah..

Dalam beberapa kali kesempatan itu, "naluri" saya tentu mengiring ke pertanyaan , "sekarang kerja apa ? dimana ?" -- hal-hal yang mungkin bagi sebagian "mantan" mahasiswa/i menjadi pertanyaan yang membuat kurang nyaman (untuk itu saya mohon ma'af).
Jawaban yang kemudian banyak disampaikan mereka adalah, "kerjaan kami adalah nyari pekerjaan , pak !", sembari ada yang tersenyum "miris" , atau tersenyum "saja" , atau tertunduk.[berbagai ekspresi yang menurut saya wajar-wajar saja].

Entah karena yang saya tanya itu sebagian besar  baru beberapa waktu lalu diwisuda , jadi "waiting period" yang dijalani mungkin MASIH TERASA WAJAR.
Tetapi karena ada juga yang sudah cukup lama diwisuda, maka "waiting period" yang dijalani mungkin mulai MENGGELISAHKAN !

Pembaca yang berbahagia..

Indonesia, sebagai negara tumpah darah kita, tempat dimana kita "berbakti" setelah selesai pendidikan, merupakan negara yang masih tumbuh berkembang, sesekali perekonomiannya "seperti" terlihat hebat, tetapi KONDISI REAL, kita sama-sama tahu ! Bahwa MENCARI PEKERJAAN SULIT !
Hal ini dipicu oleh faktor ; (1) sedikitnya kesempatan kerja , (2) terlalu banyaknya pencari kerja [termasuk masuknya "job seeker" dari negara-negara tetangga].

Dengan kondisi seperti itu, memang pekerjaan bagi lulusan perguruan tinggi (yang belum dapat pekerjaan) adalah mencari pekerjaan. Tetapi tentu status ini tidak boleh lama-lama.

Agar kondisi ini tidak dialami oleh lulusan perguruan tinggi berikutnya, dan atau MENCARI PEKERJAAN TIDAKLAH SULIT, maka beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh mahasiswa/i yang masih menimba ilmu di kursi perkuliahan dan atau mereka yang belum memperoleh pekerjaan adalah [saya mau pakai istilah bangku perkuliahan, tapi sepertinya saat ini banyak yang tidak lagi pakai bangku, pen.--jadi istilahnya diganti] ;

1. Betul-betul memahami "hard-skill" yang dipelajari , berupa ilmu pengetahuan dalam mata kuliah-mata kuliah yang diambil.
2. Mengembangkan "soft-skill" melalui aktivitas perkuliahan atau keterlibatan dalam organisasi mahasiswa.
Softskill ini sangat mempengaruhi KEBERHASILAN , untuk itu mahasiswa/i atau mereka yang telah lulus pun tidak boleh berhenti mengembangkan skill ini yang dapat berupa karakter positif (positive mental attitude), jiwa kepemimpinan, problem solving, kerjasama team, dan lainnya.
3. Menambah "skill" lainnya diluar kampus, melalui kursus Bahasa dan ketrampilan lainnya
4. Membina jaringan/networking/silaturrahim dengan banyak pihak
5. Memperhatikan ibadah yang dilakukan dan kebaikan-kebaikan lainnya. Perbanyak sedekah dan membantu orang-orang yang membutuhkan bantuan, karena ini INVESTASI yang akan dinikmati nanti.
6. Tidak putus asa untuk melakukan "pencarian" tersebut -- sembari do'a kepada Yang Maha Memberi !
7. Jika memungkinkan, menciptakan "lahan" pekerjaan yang HALAL [wirausaha/entrepreneur]

Saya yakin, pembaca punya poin-poin lain yang bisa dilakukan oleh mereka yang ingin mencari pekerjaan atau yang ingin memulai usaha.Mari kita saling menguatkan dan tidak berhenti melakukan upaya perbaikan !

Insya Allah..


Rabu, 24 Oktober 2012

Sesat Sesaat

Warning :
Sesalnya Bisa Berkekalan

"Wabah" sesat sesaat ini sepertinya sudah menjadi berita yang terdengar dari waktu ke waktu. Informasi tentang bagaimana seorang yang "sepertinya" tidak punya masalah, TIBA-TIBA berubah menjadi pembunuh. Seorang ibu yang berubah menjadi pencuri atau menjadi pengedar obat terlarang. Seorang pelajar yang MENDADAK gantung diri atau MEMBUNUH !
Banyak lagi kejahatan dan perbuatan negatif yang jika di telusuri penyebabnya adalah Sesat Sesaat .

Mungkin pembaca berpikir analisa saya terlalu dangkal dan tidak berdasar.
Tunggu dulu, sabar, dan mohon dapat dibaca postingan ini sampai akhir.

Manusia adalah makhluk yang menyimpan potensi Good dan  Evil! Pertarungan baik dan jahat senantiasa "hidup" dalam jiwa dan pikiran kita. Iblis dan balatentara setannya, sebagai musuh LATEN dan NYATA bagi kita, tidak akan pernah berhenti (sedikit pun !) mengajak kita untuk mau berbuat evil/jahat/sesat.
Ketika kondisi keimanan lemah dan "kebodohan" melingkupi kita, maka pengaruh JAHAT itu mampu menguasai kita !
Sesaat ! Cukup sebentar saja ! Begitu kita dalam pengaruhnya, maka kita seakan-akan dalam keadaan GELAP dan melakukan hal yang sebelumnya kita hindari. Des !
Begitu tersadar, sudah terlambat !
Tinggal sesal menyelimuti !

Setan juga tahu persis, bahwa ajal "sang korban" akan mungkin datang KAPAN SAJA, jadi akan membuat mereka (setan cs) lebih bergembira, jika KEMATIAN datang saat kita dalam kemaksiatan!
Na'udzubillahimindzalik !

Dalam sebuah riwayat (yang mungkin sebagian pembaca ada yang mengetahui), diceritakan tentang 2 (dua) orang laki-laki yang sifatnya saling bertolak belakang. Si A (sebut saja demikian) adalah seorang pemuda yang sholeh, beriman, dan rajin beribadah. Aktifitasnya setiap hari tidak pernah jauh dari kebaikan.Orang-orang sering melihat si A dalam masjid sedang beribadah.
Sedangkan si B (juga disebut saja), merupakan pemuda yang berandalan, suka maksiat, mabuk-mabukan dan sering terlihat di tempat "prostitusi".

Entah kenapa, si A sesaat merasa jenuh dengan aktifitasnya, maka dia berpikir ingin sebentar "mencoba" tempat prostitusi.
Si B juga entah kenapa, sesaat merasa jenuh dengan apa yang ia lakukan, ia ingin mencoba ke masjid .

Begitu si A ke tempat maksiat, dan si B ke masjid, terjadi gempa yang begitu luarbiasa sehingga meruntuhkan banyak bangunan, termasuk tempat bordir (dimana si A sedang berada) dan masjid (dimana si B  sedang beribadah). Bangunan tersebut ambruk menewaskan keduanya !

Pasaca gempa, orang-orang lalu mengangkat puing-puing reruntuhan. Ketika di masjid mereka menemukan sesosok mayat, orang-orang yakin mayat itu adalah A, TETAPI ketika dilihat lebih teliti ternyata si B.
Demikian juga saat di rumah bordir, orang-orang yakin mayat yang tertelungkup itu adalah si B, eh...ternyata si A !

Orang-orang kemudian menyesali si A yang harus berakhir buruk (su'ul khatimah) dan takjub si B berakhir baik (husnul khatimah)

Pembaca yang berbahagia..

Saya punya keyakinan, banyak dari pelaku kejahatan adalah mereka yang sesat sesaat .
Artinya mereka "tergelapkan" oleh setan dan godaannya, lalu berbuat tanpa berpikir jernih.
Meskipun ada juga pelaku kejahatan yang telah merencanakan perbuatannya.

Untuk itu saya mengajak kita semua untuk menghindari kesesatan dan kejahatan. Baik untuk jangka waktu lama atau pun yang datang sekejap.
Jangankan jangka panjang, sesat sesaat sudah membahayakan !

Selamat Berjuang
Semoga kita istiqamah dalam kebaikan


 

Selasa, 23 Oktober 2012

KO >>><<< OK

Sekitar tahun 1990-an, saya pernah melihat sebuah iklan "layanan masyarakat" di harian nasional. Iklan tersebut terkesan minimalis karena hanya menampilkan beberapa huruf permainan scrabble yang terserak , dan dua buah huruf yang tersusun di tempatnya, membentuk kata "OK". Kemudian ada kata-kata , yang lebih kurang isinya "hidup adalah bagaimana kita "pandai" memainkannya".

Apa maksudnya ?

Bagi yang mengetahui permainan susun kata "scrabble"  tentu tahu bahwa untuk memenangi "permainan" tersebut, kita harus bisa menyusun kata-kata yang bernilai tinggi (plus tentunya dengan memperoleh "bonus" double/triple di papannya). Seandainya kemudian kita memperoleh sebuah huruf "O" yang nilainya 1 dan sebuah huruf "K" yang nilainya 5 , dan kemudian kita hanya bisa menaruh di papan tanpa memperoleh double/triple, apa yang akan kita buat ?

Mungkin bagi yang berpikir pendek, kemudian tidak mempermasalahkan, apakah OK atau KO , karena BERNILAI sama. Sama-sama 6 ! 
Tetapi disinilah beda "persepsi" yang akan muncul dan sekaligus kita bisa menilai bagaimana "konsep" HIDUP yang diyakini seseorang .

KO sangat berbeda dengan OK.
KO = Knock Out yang artinya KALAH dan tidak bisa bangkit lagi !
OK = okay -- baik/tidak ada persoalan ! Awalnya muncul istilah OK dari literatur yang saya baca adalah, ketika pada saat peperangan dunia I (kalau tidak salah, pen.) , maka biasanya pasukan yang pulan dari medan pertempuran akan memberitahu "posko/markas" tentang berapa korban yang jatuh di pihak mereka. Hal ini agar posko/markas bersiap-siap dengan peralatan dan hal-hal yang diperlukan. Pasukan yang datang biasanya memberitahu dari jauh dengan sebuah papan dengan tulisan besar agar terlihat dari jauh (maklum saja, saat itu belum ada handphone !).
Ketika tidak ada korban yang jatuh, maka papan akan ditulis 0 killed (artinya tidak ada yang terbunuh!).
Tentu ini kabar gembira !

Sejak itu, jika ada informasi yang ingin disampaikan, dimana pada intinya "semua baik-baik saja" , maka dipakai OK !

Kembali kita ke pembahasan "konsep" hidup, maka setiap diri kita akan memperoleh "huruf-huruf" yang HARUS dimainkan dalam hidup. Mungkin bisa berupa peluang, kelebihan diri, kelemahan diri, relasi, teman, keluarga, dan lain sebagainya (POSITIF maupun NEGATIF). Maka KESUKSESAN, KEBERHASILAN, dan KEBAHAGIAAN, kita tergantung dari bagaimana kita MEMAINKANNYA "huruf-huruf" kita tadi.
Jangan galau dengan "huruf-huruf" orang lain, tetapi jangan pula menyesali "huruf-huruf" apa yang kita miliki. Jalanilah "permainan" hidup ini dengan sebaik-baiknya !

Salah kita memainkannya, maka mungkin kondisi "KO" yang akan kita peroleh.
Benar kita memainkannya, Insya Allah, kondisi "OK" yang akan kita jalani.

Selamat "Bermain" !
Semoga Bahagia Selalu

Senin, 22 Oktober 2012

New ! Contoh Soal UTS Anggaran

Silahkan diunduh contoh soal Ujian Tengah Semester untuk MK Anggaran Perusahaan dengan dosen hendri Andi Mesta (4267)

Monday Sick

I don't like Monday ! Ternyata menjadi kalimat yang sering tidak tertahankan "keluar" dari mereka yang harus beraktifitas pada hari itu. Jika tidak sampai "keluar" , maka kalimat tersebut tertahan dalam hati ! Mungkin para pembaca pernah mengalami, termasuk saya.

Sebuah kondisi yang manusiawi, karena paling tidak ada 3 (tiga) hal yang memperkuat terjadinya "penyakit hari senin" itu ;

1. Hukum Kelembaman (dalam Fisika) -- yang pada dasarnya ditujukan untuk pergerakan benda, maka dalam hal ini dipakai dengan tujuan berbeda, tapi substansinya sama yaitu : JIKA SESUATU SEBELUMNYA "A" MAKA AKAN CENDERUNG "A".
Artinya jika seseorang pada hari sebelumnya LIBUR , maka sesuai hukum kelembaman, maka ia akan cenderung untuk "terus" LIBUR

2. Comfort Zone -- orang cenderung untuk "malas" keluar dari zona nyaman. Ketika di hari libur sebelumnya, mereka dapat lebih santai. Saat datang Senin, mereka harus SEGERA dan SIAP untuk beraktifitas kembali [sebuah survey bahkan pernah menyatakan bahwa tingkat produktifitas di hari Senin hanya sekitar 70%]

3. Kondisi yang "agak" melelahkan di hari Minggu (libur) bagi mereka yang bepergian "jalan-jalan" dengan keluarga, atau kegiatan yang "ekstra" lainnya.

Lantas, apakah kita akan terus dengan kondisi "I don't like Monday" ini ?
Sebenarnya ada 2 (dua) hal yang bisa dilakukan :

1. Pindah ke negara yang hari pertama dalam satu pekannya adalah Hari Minggu (seperti negara-negara Timur Tengah dan lainnya). Karena itulah hari Minggu disebut Ahad (yang artinya 1). Hari pertama.
Kalau tidak pindah, mungkin organisasi/tempat bekerja yang mengubah aturan hari kerja. Insya Allah , tidak akan ada lagi Monday Sick.
Mungkin untuk poin 1 ini kecil kemungkinan bisa dilakukan !

2. Mengubah paradigma berpikir kita, dimana aktivitas kita pada hari Senin (dan berlaku juga untuk hari-hari lainnya) adalah sebuah IBADAH. Bukan rutinitas yang membosankan. Tetapi sarana untuk memperoleh pahala dan keredhaan Tuhan.
Jadikan ladang amal setiap hari dimana kita beraktifitas.

Penyakit ini memang tidak bisa segera sembuh hanya dengan membaca dan mengetahuinya saja
Tetapi harus di lakukan, dikerjakan, dan diamalkan !

Selamat Bekerja !

Jika sakit berlanjut, tanya kembali diri anda !
Apakah amanah hidup di dunia ini , dapat dijalankan tanpa semangat ?

Minggu, 21 Oktober 2012

Dangkun Liman

Legenda yang telah lama "hidup" ditengah-tengah kita sepertinya bakal ditinjau ulang. Malin kundang ternyata memiliki kembaran yang bernama Dangkun Liman. Hal ini terungkap setelah diperolehnya "cerita" dari orang-orang yang mengetahui kisah dari negeri Minangkabau tersebut.

Ceritanya, yang selama ini tidak terungkap, ibu Malin Kundang melahirkan 2 (dua) anak kembar laki-laki, Malin dan Liman. Keduanya sangat akrab dan saling menyayangi. Sampai kemudian mereka berpisah karena Malin Kundang pergi merantau. Dangkun Liman lah yang kemudian merawat ibunya yang sudah hidup sendiri, sembari mencari nafkah di desa (nagari) sebelah. Liman pun memiliki "urang rumah/istri" yang tinggal di desa sebelah tersebut.

Saat kejadian Malin Kundang pulang dari rantau, Liman sedang ada di tempat istrinya. Sampai kemudian saat sang ibu "mengutuk" Malin menjadi batu, Liman pun merasakan hujan dan petir yang lain dari biasanya di desa sebelah. ketika Liman mengunjungi ibunya, dia sangat terkejut mengetahui saudara kembarnya telah berubah menjadi batu.

Para pembaca, disinilah "fakta" yang belum diketahui selama ini ;
1. Dangkun Liman yang mengetahui bagaimana betul saudara kembarnya tidak percaya dengan "cerita" bahwa Malin Kundang telah durhaka dengan tidak mau mengakui ibunya sendiri. Lewat "penyelidikan" yang dia lakukan ke beberapa pihak (seperti anak buah kapal dan orang-orang yang pernah bersama  Malin sebelum kejadian) , maka Dangkun Liman kemudian mendapatkan BUKTI bahwa Malin TIDAK SERIUS mengatakan ibunya sebagai orang yang ia tidak kenal.
Malin Kundang sedang "menghayati" peran aktingnya, sehingga saking menghayati ia lupa untuk secepatnya meralat apa yang ia sampaikan [karena ia tidak menyangka sang ibu langsung pergi begitu saja dan kemudian mengutuknya!]
>>> sebagai pemikiran saja, jika memang Malin Kundang akan tidak mau mengakui sang ibu, lalu buat apa dia PULANG ?!!!

2. Ibu Malin Kundang BETUL-BETUL MENYESAL telah mendo'akan kejelekan untuk anaknya sehingga menjadi batu !

Pembaca yang berbahagia...
Cerita ini semata-mata buah pikir saya saja ! Mungkin bisa dianggap "hoax" atau mengada-ada.
Tetapi cerita legenda Malin Kundang mungkin bisa juga kita anggap mengada-ada.
Lalu apa maksudnya ?!

Sebagai sebuah bentuk "warning" kepada anak-anak agar tidak DURHAKA kepada orangtua (terutama ibu) cerita Malin Kundang telah mampu memberikan "pesan" yang kuat. Mudah-mudahan anak-anak kita menjadi anak yang sholeh dan sholehah serta berbakti kepada orangtua dan tidak mendurhakainya BUKAN karena cerita Malin Kundang TETAPI karena Yang Maha Kuasa menyuruh kita demikian [dan bukankah itu memang sudah seharusnya!]

Jika demikian untuk apa pula legenda Malin Kundang dibuat extended versionnya dengan menambahkan saudara kembarnya, Dangkun Liman ?
Beberapa hal yang ingin saya sampaikan adalah :

1. Minangkabau (atau Sumatera Barat secara geografisnya) BUKAN negeri Malin Kundang sebagaimana yang selama ini terkesan kuat di masyarakat. Seolah-olah banyak anak durhaka di negeri ini. Bukankah kesholehan dan kedurhakaan seorang anak tidak hanya terjadi di Minangkabau ?
Stigma negeri Minangkabau sebagai tempat "Malin Kundang anak durhaka" SEBAIKNYA tidak dibesar-besarkan SAMPAI dijiwai.
Betapa banyak anak sholeh yang hidup di Minangkabau yang perlu  juga kita beritakan ?
Buya Hamka, H. Agus Salim, dan lain-lain, adalah tokoh-tokoh yang SEHARUSNYA lebih dikenal daripada legenda Malin Kundang

2. Sebagai orangtua yang memiliki anak, yang HARUS kita lakukan adalah mendo'akan KEBAIKANNYA! Bukan kemudian mengutuknya ! Semoga para orangtua dapat menahan diri untuk berdo'a yang tidak-tidak, karena malaikat mendengar dan bisa jadi akan terkabul ! Don't play with your pray !

3. Seorang saudara (atau keluarga) adalah pihak yang HARUS memberikan klarifikasiian  atas sebuah kejadian yang menyangkut saudaranya (seperti Liman ke Malin). Kebenaran jangan sampai didiamkan untuk kemaslahatan bersama dan untuk menghindari fitnah !

4. Perlunya kita memiliki filter atas cerita/legenda/informasi yang kita peroleh dan kemudian menggunakannya secara arif. Sembari kita tetap membuka diri atas hal-hal kreatif dan pemikiran lain.

Semoga Bermanfaat !
Wallahu'alambisshawab


Sabtu, 20 Oktober 2012

Materi Upgrading Himpunan Mahasiswa

Pada "download link" telah diupload 2 (dua) bahan/materi pengayaan yang Insya Allah akan saya sampaikan pada kegiatan Upgrading Himpunan Mahasiswa di Fakultas Ekonomi UNP , hari ini Sabtu, 20 Oktober 2012

Topik tersebut ;  Organisasi - untuk Hima D3 dan Motivasi - untuk Hima Manajemen

Silahkan diunduh , mudah-mudahan bermanfaat

Salam,

Jumat, 19 Oktober 2012

4 Hal Yang Dapat Dipilih !

Berikut ini kartun menarik yang saya kutip dari kontan.co.id [halaman kartun dari duitto&co-- postingan 9 Oktober 2012 yang lalu]. Mudah-mudahan dapat memberi penyegaran kepada kita semua


Salam,

Rabu, 17 Oktober 2012

Dekan Cup FE UNP 2012 : Sebuah Kemenangan Bersama

Perhelatan sepakbola antar Program Studi di lingkungan  Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang (Dekan Cup 2012) telah berakhir sore kemaren. Kompetisi (dengan sistem gugur -- pada babak penyisihan) yang berlangsung sepekan lamanya (8 Oktober 2012 - 16 Oktober 2012) , telah melahirkan juara baru yang merebut piala bergilir Dekan FE UNP. Selamat kepada tim sepakbola Ekonomi Pembangunan selaku juara I , tim D3 Manajemen Perdagangan yang sebelumnya merupakan juara bertahan, saat ini dengan "legowo" menjadi  runner-up, dan tim sepakbola Manajemen untuk juara III. Ucapa selamat dan penghargaan juga diberikan kepada seluruh tim yang ikut dalam kompetisi sekali setahun tersebut. Permainan menarik, penuh semangat, menjunjung sportivitas dan fair play telah ditunjukkan oleh semua pemain, Sekali lagi selamat !

Kepada para panitia, penonton, dan seluruh pihak yang telah berpartisipasi , kita juga menyampaikan ucapan terimakasih dan selamat telah menjadi bagian dari kebersamaan dalam olahraga terpopuler di jagad raya ini.

Sepakbola merupakan wujud bagaimana TEAMWORK ditunjukkan dalam bentuk nyata. Kerjasama apik antar pemain dilakukan dalam rangka mencapai tujuan/visi -- meraih kemenangan dengan mencetak goal ke gawang lawan. Tetapi bukan sekedar itu, pertahanan dan koordinasi juga mesti digalang untuk mencapai tujuan/visi--menghindari gawang kebobolan dari serangan lawan.
Gerakan dengan bola atau tanpa bola dan strategi yang dibuat,  betul-betul menjadi ajang pertunjukkan sebuah "ORGANISASI" --dalam hal ini tim bola.
Dukungan para supporter dan semangat tim official untuk menjaga konsistensi dan semangat bermain pantas diacungi jempol. Bahkan kepada para super-subs (pemain cadangan) yang SIAP untuk diturunkan kapan pun !

TIDAK PEDULI siapa yang menang atau kalah, karena bukan juaranya yang utama tetapi SEMANGAT dan KEBERSAMAAN yang lebih utama. Dekan Cup FE UNP merupakan kemenangan kita semua. Terselenggaranya acara dengan baik dan sukses , meskipun banyak hambatan , termasuk cuaca yang terkadang tidak mendukung, membuktikan kalau para mahasiswa adalah pemenang !

Mahasiswa bukan hanya cerdas secara akademik, secara fisik , berorganisasi, bekerjasama dengan banyak pihak merupakan bentuk kecerdasan lain dari mahasiswa FE UNP ! Tentu masih banyak kecerdasan yang dimiliki oleh para mahasiswa. Bukan hanya di cabang sepakbola, cabang atau bidang lain pun para mahasiswa SIAP menunjukkan kebolehannya !

Mari menjadi mahasiswa yang membawa nama baik bagi almamaternya.
Bagi bangsanya, agamanya, dan negaranya !

AYO !

Menjadi Orang Baik

Tidak semudah yang dikira. Untuk menjadi orang baik ternyata perlu perjuangan dan konsistensi. Potensi untuk menjadi orang baik dan potensi untuk menjadi orang jahat/tidak baik yang ada di setiap diri manusia HARUS sedemikian rupa di kelola. Sehingga HANYA potensi baik saja yang akan subur, sementara potensi jahat/tidak baik diminimalisir sampai hilang sama sekali/ zero.

Tidak ada alternatif lain ! Hanya dua saja pilihan. Menjadi orang baik atau tidak baik !

Menjadi orang baik disini tentu tidak saja terbatas pada masalah-masalah spritual semata, tetapi juga kebaikan yang bersifat universal. Kebaikan yang dilakukan seorang muslim, sebagai  wujud ketaqwaan kepada Sang Maha Pencipta, dalam bentuk apa pun dan kepada siapa pun, dimana pun, dan kapan pun, Insya Allah akan menggiring kepada kebahagian akhirat.

Lalu apa ruginya menjadi tidak baik ?
Bukankah setiap manusia memiliki kelemahan. Bukankah ketika kita belum bisa menjadi baik, itu belum berarti tidak baik ?
Mungkin kita tidak perpanjang pembahasan untuk hal ini, Karena terkadang kita sering mencari alasan dan pembenaran atas tindakan kita .
Hati nurani terkadang dimanipulasi. Tetapi ketika ketidakbaikan kita lakukan, PASTI rasa tidak nyaman akan menghinggapi hati.
Kerugiannya, kadang akan diperoleh di kehidupan DUNIA ini (entah saat itu juga, entah beberapa saat berikutnya sejak kita melakukan ketidakbaikan, atau tertunda beberapa waktu). Kadang kerugian itu akan diperoleh NANTI di kehidupan akhirat.
Mudah-mudahan kita semua tidak menjadi orang yang tidak baik.


Masalah kebaikan ini bisa kita bagi menjadi 5 (lima)  tipe :

1. Anda berbuat baik, orang tahu anda berbuat baik. Tetapi kebaikan anda didasari oleh perasaan riya (ingin dipuji orang lain).
Untuk bagian ini, anda mungkin dapat dunianya. Tetapi untuk akhirat tidak !

2. Anda berbuat baik, orang tahu anda berbuat baik. Anda melakukannya dengan keikhlasan dan semata-mata mengharap keridhaan Allah. Insya Allah dunia akhirat anda peroleh

3. Anda berbuat baik, tetapi orang tidak tahu anda berbuat baik.
Ada dua kemungkinan untuk poin 3 ini :
a. Sebaiknya orang tetap dibuat tidak tahu, karena bagi anda yang melakukan kebaikan yang penting adalah keikhlasan dan membantu selesainya sebuah persoalan.
b. Sebaiknya orang diberitahu, agar dapat memotivasi dan mengindari fitnah yang mungkin terjadi.

4. Anda berbuat tidak baik, orang tahu anda berbuat tidak baik. Maka "hukuman" dunia akan anda peroleh. Dan mungkin ini akan memberikan penyadaran kepada anda untuk nantinya berubah menjadi orang baik.

5. Anda berbuat tidak baik, orang tidak tahu anda berbuat tidak baik.
Ini yang paling BERBAHAYA. Mungkin hukuman dunia anda selamat, tetapi tidak akan selamat untuk hukumanNya.

Mari kita berbuat baik.
Kebaikan kepada agama ini, kepada saudara seiman, kebaikan kepada saudara sebangsa-setanah air, kebaikan kepada umat manuisa, kebaikan kepada alam semesta, kebaikan kepada siapa saja dan apa saja.
Apa yang dapat anda lakukan kebaikan. lakukanlah ! Kebaikan dibidang akademik, kebaikan dibidang olahraga, kebaikan di bidang bisnis, dan sebagainya.

Kebaikan anda akan kembali kepada anda !

Mari menjadi orang baik !

Minggu, 14 Oktober 2012

Teka-Teki "Teko"

Dalam sebuah pertemuan, seorang tamu merasa surprise saat tuan rumah membawa sebuah teko yang sangat indah. Dalam pikiran sang tamu tersebut, apa yang ada dalam teko itu tentu merupakan minuman yang sangat lezat. Tetapi ketika tuan rumah menuangkan isi teko, ternyata isi teko tersebut TIDAK seperti ekspektasi/harapan sang tamu.

Lain lagi dengan cerita, ketika tamu yang sama berkunjung ke sebuah tempat dimana sang tuan rumah membawa minuman yang akan dihidangkan dalam sebuah teko yang biasa saja. Sang tamu kemudian surprise dengan isi teko tersebut karena isinya melebihi ekspektasi/harapannya.

Teko pada cerita kita diatas memang  ceret yang biasanya digunakan untuk membawa cairan minuman. Menggunakan analogi teko maka saya ingin berbagi kepada pembaca semua.....


Teko merupakan perumpamaan tampilan diri kita (secara fisik/yang dapat diamati secara cepat oleh orang lain).  Isi teko merupakan apa yang kita miliki di dalam (pikiran/hati/akhlak/ yang tidak dapat diamati secara cepat oleh orang lain)

Karena tampilan fisik lebih mudah dilihat dan dinilai, maka kita sering memperbagus "teko" kita. Segala upaya dilakukan agar "teko" kita terlihat mentereng, bahkan saking sibuknya kita untuk hal itu, maka kita lupa akan isi yang ada didalamnya.
Kita kadang terlalu meyakini bahwa orang lain akan silau dengan itu !

Bukan bermaksud riya (perasaan ingin dipuji oleh orang lain), maka kita memang SEBAIKNYA memperhatikan apa yang melekat pada diri kita/tampilan diri kita. Pakaian dan lainnya kita niatkan menjadi sarana bersyukur kita kepadaNya, bukan sebagai "topeng/kamuflase" atas apa yang ada didalam diri kita (inside us).

Kita meyakini, bahwa jika tampilan fisik kurang meyakinkan, maka kita akan kesulitan untuk berkontribusi dalam kehidupan ini. Walaupun kita percaya, bahwa "teko" bukanlah segalanya ! Tetapi terkadang , ketika kita ingin melakukan sesuatu kebaikan, orang-orang perlu diyakini dengan tampilan "teko" kita.

TETAPI hal utama yang memang HENDAKNYA kita perhatikan adalah kualitas diri kita. Keimanan kita. Kecerdasan sosial kita. Kepedulian kita. Segala sesuatu yang tidak tampak dari luar, karena merupakan ISI dari "teko" kita.

Dengan uraian singkat, maka akan ada 4 kemungkinan yang akan terjadi berkaitan dengan teko (dan isinya) :
1. Teko bagus, isi bagus    2. Teko biasa, isi bagus     3. Teko bagus, isi biasa    4. Teko biasa, isi biasa

Lalu, yang mana yang kita pilih ?

Jumat, 12 Oktober 2012

Tawur Ngawur

Awalnya postingan ini akan diberi judul "Never Ending Tawuran?". Tetapi karena terkesan lebay, maka judulnya diganti. Alasan dikatakan berlebih-lebihan karena saya percaya, Insya Allah, masalah tawuran yang terkesan "gak ada matinya" ini, akan dapat berakhir, jika ......
[nanti kita akan bahas dibagian belakang]

Tawuran yang makin merajalela dan meratulela ini (karena tidak saja laki-laki, tetapi yang putri pun ada yang terlibat)sudah tidak lagi sebatas pelajar sekolah menengah (meskipun tetap menjadi "pelaku" terbesar) tetapi sudah menjadi habit juga bagi mahasiswa (kaum terpelajar di perguruan tinggi). Eks siswa yang menyandang gelar maha_siswa. Na'udzubillahiminzalik !

Tewasnya 2 (dua) mahasiswa UMM (Makassar) akibat "perang" dua fakultas di kampus yang sama telah menambah panjang KEBODOHAN yang ditunjukkan mereka-mereka yang harusnya menunjukkan KEPINTARAN. Ironis. Tragis !

Apa pun alasannya, tindakan kekerasan, anarkis, bahkan sampai menghilangkan nyawa seseorang tidak dapat lagi dianggap sebagai fenomena yang nantinya akan hilang sendiri. TIDAK !

Permasalahan tawuran merupakan masalah BERAT yang menurut saya, selevel dengan KORUPSI. Karena sama-sama merusak bangsa, menyengsarakan rakyat, memilukan hati para orangtua, dan menempatkan negara Indonesia ke posisi yang dipandang "rendah" oleh bangsa/negara lain.

Saya bukan pakar psikologi, tetapi saya terlibat dengan mahasiswa. Sehingga peristiwa-peristiwa tawuran pelajar dan mahasiswa yang terjadi akhir-akhir ini, membuat saya khawatir menjadi WABAH yang akan merusak dan mempengaruhi pelajar/mahasiswa yang lain. Perhatian seluruh pihak (orangtua, lingkungan, otoritas kampus, kaum cerdik-pandai, negara, dan lainnya) DIMINTA betul untuk menyelesaikan masalah bersama ini.

Untuk itu, sebagaimana yang saya sampaikan diawal, saya percaya masalah tawuran ini dapat terselesaikan jika dan hanya jika :

1. Para orangtua di rumah memberikan keteladanan dan mendidik anak-anak mereka dengan benar dan baik. JANGAN PERNAH MEMBERI MAKAN DARAH DAGING KITA DENGAN UANG HARAM (hasil korupsi). Tentu saja bukan saja anak, istri, atau keluarga, diri anda pun sebagai orangtua jangan pernah memakan uang haram

2. Lingkungan dan masyarakat sama-sama menjadi "area" yang bersih dan menyejukkan.

3. Pihak sekolah betul-betul menjadi sarana pendidikan yang tidak hanya mementingkan otak, tetapi juga iman dan keteladanan {lihat postingan saya yang berjudul Sekolah/Kampus sebagai SPBO sekaligus SPBI]

 4. Pemerintah (baik daerah maupun pusat) selalu mengevaluasi kebijakan-kebijakan bidang pendidikan (KURIKULUM dan lainnya) sekaligus juga mengeliminasi sampai habis hal-hal yang dapat mempengaruhi pelajar/mahasiswa kita, diantaranya ;
>> tayangan TV yang tidak mendidik (pornografi, kekerasan, dan yang negatif lainnya)
>> peredaran narkoba
>> seks bebas

5. SINERGI seluruh pihak MUTLAK diperlukan !

Mari kita SERIUS mencari SOLUSI masalah ini.
Wajar jika Pak Tono (guru di Jawa Barat) sampai mengatakan sakit hati dengan tawuran pelajar--sampai kemudian beliau mengarang lagu anti-tawuran.
Apa yang bisa kita lakukan untuk selesainya "masalah barbar ini", mari kita lakukan !

Jangan pernah kemudian kita menganggap bahwa masalah ini akan selesai dengan sendirinya.
Jangan pernah mengandalkan penyelesaian masalah ini oleh salah satu instansi.
Jangan pernah menganggap bahwa masalah tawuran ini adalah karena keteledoran satu pihak
Kita semua sedang melihat nasib bangsa ini beberapa puluh tahun kedepan --lewat TAWURAN generasi muda kita !
Apakah anda akan tinggal diam ?
Apakah kita menunggu untuk BERBUAT ketika korbannya adalah keluarga kita ?

Tawur Ngawur , kita , END =======

[saya sempat mencari akar katanya, tetapi internet tidak/belum bisa memberikan jawaban yang memuaskan. Bahkan kata tawur merupakan jajanan khas Jepara, disebut juga kawur -- wikipedia.org)

Pitih [Yo Bana] Sarik *

bagian kedua dari 2 postingan [pitih sarik]

Sulitnya perekonomian telah nyata di hadapan kita.
Anak-anak jalanan yang bertebaran, para pengemis dan peminta-minta yang tidak habis-habisnya.
Walaupun memang ada yang memanfaatkan "kemurahan hati" untuk menjadikan profesi PEMINTA-MINTA sebagai pekerjaan untuk menafkahi keluarga [padahal tangan diatas lebih baik daripada tangan dibawah !]
Atau parade pengangguran (meminjam istilah Iwan Fals) yang semakin panjang begitu perguruan-perguruan tinggi mewisuda mahasiswanya.

Meskipun demikian, optimisme MUTLAK untuk tetap dihidupkan
Mmencari uang memang susah, tetapi dengan berusaha semaksimal mungkin sembari memohon pertolongan Tuhan Yang Maha Esa. Nothing is Impossible !

Pitih Yo Bana Sarik
Mencari uang betul-betul susah.
Tetapi lebih susah jika dalam mencarinya kita HANYA mengandalkan diri kita sendiri !
Bersinergi lah dengan saudara-saudara kita yang lain. Jalin silaturrahim.
Buka wawasan.Berusahalah lebih keras.
Dan yang UTAMA, jangan pernah meninggalkanNYA !
Insya Allah, akan dibukakan pintu-pintu rezeki yang tak kita duga-duga.

Rabu, 10 Oktober 2012

Pitih Sarik *

[bagian pertama dari 2 bagian]

Perjalanan sejauh 50 kilometer one-way rute Guguak, Kayutanam - UNP, Padang selama lebih kurang 75 menit - 90 menit (atau 100 km , 2 jam-3 jam, jika pp) dengan menggunakan moda transportasi umum bis/"travel" memberikan kesempatan untuk mengenal "teman-teman seperjalanan". Dari obrolan yang dilakukan untuk mengisi waktu tersebut, maka saya akan coba share beberapa "kisah" kepada para pembaca semua.

1. Seorang pedagang di Pasar Lubuk Buaya, bercerita tentang suka duka tentang bagaimana "pahitnya" pekerjaan seorang pedagang di pasar tradisional. begitu banyaknya biaya yang yang harus dikeluarkan saat mau membuka "lapak" (biaya pertahun langsung dibayar dimuka) , saat berdagang (uang keamanan lah, uang payung lah, uang kebersihanlah, dan lain-lain), atau biaya untuk membawa dagangan (uang angkut, transportasi). Terkadang keamanan dagangan yang disimpan di pasar , tidak juga ada jaminan. Pembeli yang terkadang menawar "keterlaluan" dan sebagainya.

2. Seorang mantan sopir yang ingin menuju Padang Panjang, mengatakan bahwa ia "terpaksa" dirumahkan karena kondisi perusahaan yang tidak sehat. Pengalaman selama beberapa tahun, ternyata membuatnya untuk stay at home, karena persaingan bisnis yang menjadikan perusahaannya "kurang beruntung".

3. Sopir travel (beberapa orang) , yang mengeluh "sewa" yang sedikit. Padahal untuk mencapai BEP (break even point / pulang pokok) minimal harus membawa 4 orang penumpang. Tetapi kadang sampai saya turun HANYA berisi 2-3 orang.

4. Ibu-ibu PNS yang waktu itu ke Padang untuk "mengurus sesuatu" , mengatakan bahwa barang-barang yang semakin mahal , terkadang membuat penghasilan yang diterima tidak lagi mencukupi, karena banyaknya pengeluaran.

Ada beberapa lagi, yang secara substansinya sama, bahwa perekonomian mereka (paling tidak!) berada pada saat-saat sulit. Belum ada perbaikan yang mereka rasakan. Mencari uang (baca : penghidupan) susah !
Tentu topik pembicaran bukan itu-itu saja, tetapi "tanpa sadar" muaranya kembali ke masalah ekonomi.
Penumpang lain, ada juga yang secara ekonomi cukup "mapan" tetapi juga ikut ber-empati dan sepakat untuk mengatakan bahwa sekarang zaman memang sulit .

Apakah mereka orang-orang yang hanya pandai mengeluh ?
Hilangkan pikiran itu dari benak pembaca. Walaupun manusia memang fitrahnya berkeluh kesah, tapi keluh kesah mereka TIDAK membuat mereka putus asa.

Orang-orang yang saya sebutkan diatas TETAP dapat menyekolahkan anak-anak mereka. Tetap memiliki visi untuk membawa keluarga mereka sejahtera. Meskipun sadar, PERJUANGAN butuh kesabaran.

Lalu apa moral dari sharing saya kali ini ?
Saya hanya ingin berbagi kepada para pembaca tentang kondisi real yang kita hadapi dalam urusan perekonomian. Betapa sulitnya "bisnis" itu bagi sebagian saudara-saudara kita. Betapa kehidupan ekonomi yang mereka jalani membuat kita kadang tidak percaya, bahwa itu ada dan terjadi di negeri tercinta kita.
Indonesia, negeri yang kaya sumber alam, dan terkenal dulunya dengan keramahtamahannya.
Ekonomi sulit , bukan karena mereka tidak mau berusaha, tetapi SISTEM yang membuat mereka menjadi seakan tidak berdaya.

Pertanyaan berikutnya, apa yang bisa kita lakukan ?
Bagi kita yang lebih beruntung , rasa syukur kita kita wujudkan dengan empati terhadap kondisi , paling tidak, dalam bentuk yang sekecil-kecilnya, tidak terlalu mempermasalahkan "dagangan" mereka yang sedikit kemahalan, atau "ongkos" kita yang sedikit berlebih. Niatkan saja untuk membantu mereka !

Berikutnya, tentu kita berniat dan berusaha keras untuk berkontribusi dalam kehidupan bermasyarakat.
Ide dan pikiran paling tidak tentu bisa kita berikan, selain tenaga/fisik jika memang dibutuhkan.
Selanjutnya kita juga bisa mensupport kerja pemerintah yang bersih dan MENGAWASI serta MEMBERI MASUKAN YANG MEMBANGUN terhadap pekerjaan pemerintah. Bahkan jika ada PELANGGARAN , ada sarana yang bisa kita lalui untuk menyampaikan hal tersebut agar ada upaya PEMBENAHAN dan PERBAIKAN.

Jika kita berpikir ini bukan urusan kita, maka kita pertanyakan nurani kita?
Jika kita berpikir "apa iya saya bisa berkontribusi menyelesaikan masalah ini?" , yakinlah, Insya Allah kita bisa !
Jika kita berpikir, "itu kan urusan negara!", maka negara tidak akan mampu sendirian tanpa peran warga negaranya.
Jika kita berpikir, "apa untungnya bagi saya?" , maka dengan niat yang benar, Insya Allah ini akan menjadi ladang amal bagi anda !

....... to be continued

*/ istilah dalam bahasa Minang yang artinya uang susah [mencari uang susah, pen.]

Selasa, 09 Oktober 2012

Bahan Untuk Mahasiswa

Mahasiswa yang mengambil MK Anggaran, Ak.Biaya, dan Praktikum Manajemen Investasi, pada bagian download link telah saya upload beberapa bahan yang mudah-mudahan bermanfaat. Silahkan diunduh dan disampaikan ke kawan-kawan yang belum mengetahui. Terimakasih.

Untuk Mahasiswa Praktikum Manajemen Investasi
3 file ; 1 Harian Kontan edisi Selasa 9/10/2012 , 2 files video berkaitan dengan perbedaan saham dengan obligasi dan pengantar obligasi [meskipun berbahasa inggris, Insya Allah mudah dipahami]
Bahan-bahan jika ingin memperoleh dari sumber langsung dapat ke scraperone (untuk harian Kontan) dan khanacademy.org  [sebuah situs belajar yang LUAR BIASA bagus --memperoleh Microsoft Education Award--diprovide oleh Salman Khan, seorang mahasiswa American-India , yang lulus dari MIT dan Harvard , mudah-mudahan menginspirasi kita semua !]

Untuk Mahasiswa Akuntansi Biaya
Mind Map Akuntansi Biaya disiapkan oleh Irfan Fajar Satria (tugas saat kuliah AKBI sebelumnya)

Untuk Mahasiswa Anggaran
Jurnal yang berkaitan dengan penyusunan anggaran. Walaupun sudah agak lama, tetapi dapat memberikan pemahaman mengenai pendekatan-pendekatan dalam menyusun anggaran

Salam,

How KPK are you ?

Terlepas dari bagaimana penyikapan atas pidato SBY terkait "kisruh" Polri - KPK , maka dalam postingan kali ini, saya mencoba mengundang para pembaca untuk memberikan kepanjangan dari akronim KPK. Hal ini anggap saja sebagai dukungan terhadap KPK.

Yang perlu digarisbawahi bahwa tidak diperkenankan mengandung unsur SARA dan memang berkaitan dengan pemberantasan korupsi. Saya coba berikan beberapa, bagi pembaca yang mau berpastisipasi silahkan menyampaikan lewat komentar atau kirim via email .

KPK : Kisah Pahit Koruptor
KPK : Kejar , Perangi, Kalahkan ....[untuk korupsi tentu saja]
KPK : Korupsi Pasti Kalah
KPK : Komitmen Pemimpin Kita ....[untuk memberantas korupsi]
KPK : Kesatuan Polri - KPK ..[mudah-mudahan kompak dalam memerangi korupsi]

Saya yakin pembaca memiliki kata-kata yang lebih baik dan lebih hebat.
Mari kita tunjukkan kalau kita ANTI KORUPSI !
[kata iklan di TV, kalau gak anti korupsi, kita pro-korupsi .. .,:-) semoga gak pernah !)

Menuju Indonesia Bebas Korupsi
SECEPATNYA !

Senin, 08 Oktober 2012

Korupsi Kejujuran

"Laga" POLRI vs KPK seminggu terakhir (dan masih on going sampai sekarang) menjadi "laga" menarik dan menyita perhatian selain el classico, derby della madonnina , atau pertandingan lainnya. Jika hasil-hasil pertandingan liga dunia tadi sudah diketahui, maka "laga" dua institusi penegak hukum di negeri "Zamrud Khatulistiwa" ini sepertinya TERPAKSA menunggu  Presiden RI [where are u Mr. President ?]

Lantaran saya tidak bisa terlalu banyak memberikan analisa atas kasus diatas, maka saya mungkin akan mencoba menshare kepada anda tentang terkorupsinya sebuah kejujuran yang mestinya dimiliki oleh setiap insan di muka bumi ini.

Jikalau kita mau jujur , maka saya optimis tidak akan ada yang mau MENIMBUN harta sedemikian banyaknya, sementara kita tahu bahwa bekal saat meninggal nanti hanyalah amal sholeh dan kebaikan ? Tidak akan dibawa harta yang dikumpul-kumpulkan itu !

Jika kita mau jujur, maka saya yakin kita MALU untuk tidak bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Begitu banyak nikmatNya, apakah masih mau kita MALING sesuatu yang di HARAMkanNYA ?

Jikalau kita mau jujur setiap hari, maka Insya Allah kita akan lebih banyak instropeksi diri dan selalu berbuat KEBAIKAN, dibanding mencari-cari celah untuk korupsi ! Karena kita SADAR bahwa perbuatan kita tidak ada yang TERLEWAT SEKECIL apa pun dalam pengawasan Allah SWT !

Jika kita mau jujur, negeri kita yang luar biasa makmur ini tentu akan mendatangkan kemaslahatan bagi masyarakatnya . Tetapi karena kufur nikmat, maka banyak kerusakan yang timbul yang akhirnya merugikan seluruh bangsa !

Kita telah terbiasa korupsi !
Korupsi waktu , korupsi jabatan, korupsi lahan pertanian, korupsi hutan, korupsi uang, dan ..... [jika mau menulis mungkin bisa-bisa para pembaca meninggalkan blog saya ini karena bosan membacanya !]

Kita telah mengkorupsi kejujuran yang ada dalam diri kita !
Bahkan jika korupsi itu juga sebuah benda, para koruptor dan siapa saja yang bermental koruptor pun akan mengkorupsi korupsi itu sendiri !
Duh !

....untuk mereka yang jujur dan penggiat kejujuran
tetaplah dalam kejujuran
semoga Allah SWT merahmati kita semua. aamiin..

Minggu, 07 Oktober 2012

No Pain , No Gain

Peribahasa " berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian " , mungkin sudah hafal bagi sebagian besar kita. Bahkan saat ada kondisi yang membuat seseorang agak kesulitan dalam menyelesaikan persoalannya, kita kemudian mengatakan "tetap semangat ! bersakit-sakit dahulu, ntar senangnya belakangan !".

Dalam bahasa yang lebih mengglobal, frasa no pain, no gain akan dapat menjelaskan kepada kita, bahwa segala kenyamanan/keuntungan yang diperoleh mestilah diawali dengan adanya rasa sakit/pengorbanan.

Sebagai ilustrasi, mungkin kita pernah mendengar  cerita tentang bagaimana sebuah keramik yang indah , yang berbahan tanah liat,  pada prosesnya mengalami berbagai "penderitaan". Dimana tanah liat tersebut diinjak-injak, dipukul-pukul, dibentuk, dibakar, sampai kemudian selesai menjadi sebuah bentuk hasil karya yang indah.
Atau mungkin "derita" seekor ulat menjadi kepompong untuk kemudian menjadi kupu-kupu yang indah. Dimana sang ulat harus menjalani puasa sekian lama untuk mentransformasi dirinya menjadi makhluk yang mempesona. there is no gain without pain.

Pembaca yang berbahagia..

Dalam kehidupan anak manuasia, dalam bisnis atau pun lainnya,  kisah perjuangan penuh jatuh bangun sampai "berdarah-darah" telah banyak kita dapatkan informasinya. Rasanya tidak ada perbedaan persepsi dan pendapat diantara kita, bahwa tiada keberhasilan tanpa usaha. Butuh kerja LEBIH keras, kerja yang LEBIH cerdas, kerja yang BETUL-BETUL ikhlas, agar KEBERHASILAN kita dapatkan.

Dalam ajaran agama pun, telah dijelaskan bahwa kita akan menemui kesulitan terlebih dahulu, baru kemudian kita akan dapatkan kemudahan. Keyakinan untuk menjalani setiap proses kehidupan dengan tidak melanggar aturan yang telah digariskan dan melaksanakan apa-apa yang harus dilakukan, Insya Allah akan membawa ketenangan, kedamaian, kesejahteraan, dan keuntungan (gain).


    sumber image : b2htiardpdpsw.wordpress.com

 Fastabiqulkhairat ! Race on the goodness !
Salam,

Anggaran Bahan Mentah (Part 1)

Anggaran Bahan mentah merupakan anggaran berikutnya yang mesti disiapkan oleh perusahaan pabrikan/manufaktur, setelah mengetahui berapa unit yang mesti dihasilkan [lihat part 3, forecasting>>sales budget>>production budget].

Anggaran yang berhubungan dengan bahan mentah, dapat dikelompokkan menjadi 3 budget :

1. Anggaran Kebutuhan Bahan Mentah
2. Anggaran Pembelian Bahan Mentah
3. Anggaran Biaya Bahan Mentah

Mari kita lihat "jeroan" masing-masing budget..

ANGGARAN KEBUTUHAN BAHAN MENTAH

Anggaran ini menghitung berapa banyak bahan mentah yang dibutuhkan untuk membuat unit produksi yang telah direncanakan.Formula untuk menentukan jumlah bahan mentah yang dibutuhkan adalah :

JUMLAH KEBUTUHAN BAHAN MENTAH = JUMLAH UNIT DIPRODUKSI x Standar Usage Rate (SUR)

Standar Usage Rate (SUR) merupakan sebuah standar yang ditetapkan perusahaan berkaitan dengan jumlah bahan mentah (unit) yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu unit produk.
Misalnya : untuk menghasilkan 1 (satu) bungkus mie ukuran 200 g dibutuhkan 500 g tepung. >> jika perusahaan ingin berproduksi 300 bungkus mie, maka dibutuhkan 300 x 500 g = 150000 g = 150 kg.

Pertanyaan yang muncul kemudian adalah, bagaimana cara menetapkan SUR ? Beberapa metode yang biasa digunakan adalah :

1. Melanjutkan tradisi/pedoman yang telah ada >> hal ini ibarat ibu-ibu yang masak di dapur, ketika ditanya mengapa untuk membuat satu ekor ayam gulai diperlukan sekian banyak cabe, maka ibu-ibu biasanya menjawab karena dulu waktu kecil melihat ibunya (orangtua) melakukan seperti itu/mengajarkan seperti itu.
Perusahaan juga dapat menggunakan metode yang sama, jika sebelumnya telah ada SUR yang ditetapkan.

2. Berdasarkan pengalaman/trial and error >> perusahaan mencoba beberapa kali, sampai menemukan ukuran yang pas/tepat dalam menghasilkan satu unit produk yang berkualitas.

3. Berdasarkan research and development >> perusahaan sengaja melakukan penelitian untuk menemukan komposisi yang ideal untuk menghasilkan satu produk.

4. Melakukan benchmark/best-practices >> perusahaan dapat menggunakan pedoman-pedoman yang ada di buku/teori yang merupakan hasil pengembangan "orang/perusahaan terdahulu" dalam bisnis yang dijalani.

Dalam aplikasinya, perusahaan boleh saja menggunakan kombinasi yang berbagai cara diatas atau menetapkan satu metode yang TERBAIK menurut perusahaan.

Yang perlu diperhatikan adalah, SUR bisa jadi mengalami perubahan, karena perusahaan ingin mencoba SUR yang baru atau perusahaan ingin menghasilkan produk yang LEBIH berkualitas dalam komposisi bahan mentahnya. Tetapi hal ini bersifat optional, dan terkadang SUR akan dipakai sama selama periode budget.

Bentuk budget unit kebutuhan bahan mentah, sebagaimana budget lain, memang tidak ada bentuk baku. Tetapi bentuk yang biasa dipakai untuk dijadikan pedoman adalah sebagai berikut :


Sabtu, 06 Oktober 2012

Gurunya Kandidat Mayat

Tak bermaksud "aneh-aneh" dengan profesi pahlawan tanpa tanda jasa dan juga sedang tidak bermain-main dengan "bangkai". Judul postingan ini saya harapkan tidak dianggap nyeleneh,  dan setelah membaca sampai selesai, mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi kita semua.

Terdapat paling tidak 2 (dua) cara membaca judul tersebut yang akhirnya memberikan makna berbeda :
1. Gurunya [sedikit jeda] Kandidat Mayat -- memberikan arti bahwa sang guru mengajar kepada mereka-mereka yang bakal mati.
2. Gurunya [sedikit lebih lama jedanya] -- memberikan arti bahwa sang guru/pengajar merupakan calon mati.

"Setiap yang bernyawa pasti akan mati" , demikian bunyi ayat dalam Al Qur'an.
Dalam konteks judul diatas, baik sang guru atau sang murid, bagaimana pun akan menghadapi kematian.
Entah kapan, yang jelas PASTI !

Dengan memahami dan meyakininya [ bahwa semua manusia pasti menemui ajal] , maka hubungan guru dan murid [dimana pun, kapanpun, di level mana pun dan pada skala apa pun] akan dapat lebih diarahkan ke pengertian berikut :

1. Lantaran sang guru merupakan seseorang yang PASTI menemui kematian, maka sang guru seyogyanya menjadikan momen memberikan ilmu kepada anak didiknya sebagai ILMU YANG BERMANFAAT, agar saat nanti sudah menjadi mayat , ilmu yang diajar dapat menjadi amal yang tidak terputus pahalanya.

2. Lantaran sang guru dapat sewaktu-waktu meninggal dunia, maka para murid HENDAKNYA menjadikan momen-momen dengan sang guru menjadi momen-momen yang akan dikenang selalu. Artinya hubungan yang terjalin hendaknya BETUL-BETUL penuh kasih sayang, sopan-santun, dan kebaikan.
Bukankah tidak seorang pun yang menginginkan jika saat "terakhirnya" dengan seseorang dihabiskan dalam suasana "tidak baik"?

3. Lantaran sang murid juga merupakan orang yang PASTI menemui kematian, maka sang murid seyogyanya dalam menuntut ilmu BETUL-BETUL meniatkannya sebagai ibadah. Belajar ilmu bermanfaat untuk kebaikan dunia dan akhirat. Tidak akan terjadi pembelajaran yang asal-asalan, jika sang murid [dan juga sang guru] memahami kalau momen-momen mereka bisa jadi yang terakhir.

4. Lantaran sang murid bakal meninggal, maka sang guru akan memberikan ilmu dengan penuh kasih sayang, penuh kebaikan.Bukankah tidak seorang pun yang menginginkan jika saat "terakhirnya" dengan seseorang dihabiskan dalam suasana "tidak baik"?

Pembaca yang berbahagia..

Tentunya pemikiran  bahwa  dalam proses belajar mengajar , sang guru dan sang murid, nantinya akan berwajah murung karena mikirin mati [bakal jadi mayat] , atau pemikiran, "buat apa belajar capek-capek, kalau nanti juga mati", harus dihilangkan. 

Lantaran kematian adalah rahasia Allah SWT, sebagai manusia kita HANYA harus berbuat sebaik-baiknya !



Untuk Jadi Perhatian Kita [UJPK]

Hanya sekedar sharing info yang dimuat di Harian Kompas edisi Jum'at 5 Oktober 2012 , hal. 13.
Mudah-mudahan kita lebih peduli dan lebih berhati-hati
Salam,


Jumat, 05 Oktober 2012

Point of View


Ibarat seorang pemotret yang ingin mengabadikan sebuah moment/kejadian, maka sang pemotret akan berusaha "angle" atau sudut pengambilan gambarnya tepat, agar hasil jepretan tidak sekedar snapshoot belaka.. Atau seperti seorang pelukis yang menggambar sebuah objek/model, maka sang pelukis pun akan mencari posisi terbaik agar hasil goresan yang dihasilkan menjadi bagus.

Itulah sudut pandang (point of view), sebuah titik dimana seseorang melihat/mengamati/menilai sebuah peristiwa atau momen atau hal-hal lain dalam kehidupan ini. Seperti ilustrasi dibawah ini, ketika sebuah gelas berisi air (namun tidak memenuhi seluruh gelas), maka masing-masing orang yang melihat akan "berkesimpulan" berbeda.
Ilustrasi beberapa sudut pandang 
sumber gambar : http://stepupyourgamenow.com

Jika kemudian anda mengambil posisi sebagai seorang religius, maka gelas berisi itu "mungkin" akan dimaknai dengan ; " apa pun isinya semuanya merupakan bagian dari skenarioNya" atau "kita harus mensyukuri apa yang ada" dan seterusnya.
Jika seorang bermental garong, maka mungkin akan berkata "berisi tidak berisi, gelasnya ntar bisa dijual". :)

Pembaca yang berbahagia..

Merupakan hak dari kita untuk mengambil sudut pandang atas peristiwa atau orang yang kita hadapi. Hak anda juga untuk memberikan komentar atas apa yang anda lihat/pahami sesuai sudut pandang tersebut.
TETAPI ada beberapa hal yang mestinya kita pedomani, agar sudut pandang kita tidak membuat kita salah mengambil kesimpulan.

1. Tidak terburu-buru untuk menjudge hanya berdasarkan satu sudut pandang. Coba ubah posisi point of view anda dalam meilhat sebuah peristiwa.
[ketika melihat seorang anak meminta-minta di jalanan , kita tidak langsung berasumsi bahwa anak ini merupakan bagian dari "mafia" , atau si anak dimanfaatkan oleh "jaringan" atau si anak pemalas dan sebagainya, tetapi coba lihat dari sudut yang lain; "jangan-jangan si anak TERPAKSA melakukannya karena kondisi ekonomi orangtuanya yang sedemikian miskin-- padahal hal ini merupakan perhatian dari suatu pemerintahan]

2. "Never judge a book by the cover" Apa yang terlihat sekilas belum tentu seperti itu aslinya. Perlu pemahaman lebih untuk kemudian bisa mengambil kesimpulan.Dimana selama proses tersebut asas "praduga tak bersalah" mesti dikedepankan.

3.Senantiasa berpikira positif. Segala yang terlihat/terjadi PASTI memiliki hikmah bagi orang-orang yang mau menggunakan pikirannya. Jika sakit yang diderita hanya dilihat dari satu sudut pandang, maka kita akan disibukkan dengan rasa kesal, sedih, dan sebagainya. Tetapi bukankah sakit juga bisa dilihat sebagai waktu untuk instropeksi, waktu untuk lebih mendekatkan diri kepadaNya?

4. Merujuk ke referensi utama dari sekian banyak referensi yang ada. Al-Qur'an dan Sunnah yang utama bagi kaum muslim, atau kitab suci masing-masing bagi pemeluk agama lain. Jika persoalan tersebut adalah hal-hal keilmuan, KESABARAN, KETEKUNAN dan KEGIGIHAN untuk mencari rujukan yang paling sahih, merupakan kunci komentar kita tidak dianggap ngawur/asal-asalan.

Mudah-mudahan postingan singkat ini bermanfaat bagi kita dalam memandang "sesuatu".

salam,

Kamis, 04 Oktober 2012

Bahan Kuliah Akuntansi Biaya

Pada bagian download link telah di upload bahan kuliah akuntansi biaya 1st -- berbahasa indonesia-- yang dapat diunduh untuk pelengkap materi dan bahan yang telah ada sebelumnya.

Salam,

Filmed !

Menikmati film-film berkualitas, baik film/movie kelas Academy Awards dan atau kategori blockbusters, memberikan "experience" , hiburan, dan sekaligus "side-effect" yang akan diingat serta menginspirasi para penontonnya. Saking banyaknya, mungkin sudah susah menghitung jumlah film yang dihasilkan dari seluruh penjuru dunia. Tiap waktu selalu bertambah. Tetapi "mungkin hanya sedikit yang memberikan "sensasi" luar biasa bagi yang menontonnya.

Tetapi, tahukah para pembaca sekalian, kalau kehidupan ini juga sedang difilmkan ?
Dengan menganalogikan malaikat Raqib-Atid sebagai "director of photography / cameraman"nya (hanya pada fungsi "recording"nya--sedangkan fungsi lain tentu tidak bisa kita samakan) , maka tiap detik kehidupan yang kita jalani direkam "live" , tanpa editing, dan nanti di Padang Mahsyar akan diputar kembali untuk disaksikan oleh "penonton" seluruh umat manusia yang pernah ada (dari nenek moyang kita, Nabi Adam as sampai penghuni bumi saat kiamat datang).
Luar biasa ! Allahu Akbar !

Menyadari diri sebagai aktor utama (leading actor/actress) untuk  kehidupan kita sendiri, dan sekaligus kita juga berperan sebagai aktor pembantu (supporting actor/actress) bagi kehidupan orang lain, maka tentu kita ingin peran kita tersebut dapat memberikan AWARDS kepada kita, pelakunya.

Baik peran utama atau peran pembantu, maka dari sisi penokohan kita HARUSNYA protagonist, peran baik. Bukan peran antagonist, peran jahat/buruk.
Penghargaan hanya untuk mereka yang berperan baik, melakukan amalan kebaikan, BUKAN untuk yang menjadi tokoh jahat yang merugikan orang lain. [Itulah kriteria penilaian yang berlaku]
Meskipun kita diberi potensi baik dan potensi buruk, maka sebaik-baik manusia adalah mereka yang menjalankan dan menghidupkan potensi baiknya !

Pembaca yang berbahagia..

Skenario (script) dalam menjalankan kehidupan ini pada hakekatnya terbagi dua, tertulis dan tidak tertulis.
Pedoman utama dan terbaik adalah Al Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW (tertulis).
Sedangkan untuk skenario tidak tertulis, itulah proses kehidupan yang kita jalani.Dimana kita "mungkin" dapat menuliskan sendiri skenario hidup kita [karena Tuhan Yang Maha Esa memberikan akal dan pikiran bagi manusia untuk berbuat untuk kebaikan diri manusia itu sendiri dunia dan akhirat].
Tentu saja, selama "skenario" yang kita buat memperoleh ijin dari Sang Pemiliki Skenario Alam Semesta, Allah SWT.

Komponen-komponen lain dalam  film kehidupan kita tersedia diminta maupun tidak diminta. Pendukung-pendukung film kehidupan kita pun ada/hadir meskipun kita tidak menyadari. Fitur-fitur untuk film kehidupan kita juga muncul melengkapi selama masa putar / durasi film kehidupan kita (baca : UMUR).

Yang perlu kita lakukan adalah bermain sebaik-baiknya !
Melakoni peran protagonist kita, dan berusaha untuk tidak switch ke antagonist
[kalau terlanjur, solusi taubatan nasshuha HARUS dilakukan]
Mempedomani skenario terbaik, melaksanakan apa yang ada di skenario utama,  dan dapat melakukan "improvisasi" selama tidak BERTENTANGAN dengan skenario utama.
Pada akhirnya, hanya kepadaNya penilaian kita serahkan !
Tanpa dapat diganggu gugat !

Semoga menjadi insan film kehidupan yang bahagia disaat film kita "premiere" di waktu penghisaban kelak !
Aamiin..

Selasa, 02 Oktober 2012

Satan's Open Recruitment

Sebagian kita mungkin telah menyadari dan sebagian lagi mungkin belum/tidak, bahwa para setan laknatullah telah melakukan proses perekrutan SDM (sumber daya manusia) secara terus-menerus (sejak terusir dari surga sampai nanti hari kiamat datang). Tujuannya cuma satu, untuk memperbesar Devil's Inc. dan bersama-sama nanti mengisi neraka jahannam. Na'udzubillah !

Perekrutan manusia yang nanti akan menjadi "bagian" dari meraka (para iblis, setan, jin kafir, dan lainnya) dilakukan secara terbuka. Open Recruitment ! Iklan-iklan mereka difasilitasi oleh para pembuka aurat dan media-media kafir. Outlet-outlet mereka bertempat di area-area maksiat. Produk-produk mereka adalah segala sesuatu yang HARAM. Harga mereka seakan-akan "free" , gratis, tak perlu bayar. Karena kalau kita tahu harganya, pasti kita tidak akan mau. Siapa yang mau membayar dengan disiksa di neraka ?

Perekrutan mereka sejatinya terbuka. Jelas. Terang benderang.
Kalau ada yang sedikit terselubung, mungkin berlaku hanya untuk para manusia yang betul-betul tidak mau menggunakan akal pikirannya dan betul-betul memperturutkan hawa nafsu dan yang betul-betul telah tertutup hatinya dari KEBENARAN.

Apa yang mereka cari ? Sebenarnya bagi mereka tidak perlu tamatan tertentu atau kompetensi tertentu.
Persyaratannya mudah, mau menjauhi kebenaran dan bersedia bergelimang dengan perbuatan/aktivitas dosa. Cukup itu ! Tanpa mengenal gender, usia, ras, suku bangsa, dan lainnya, para setan akan dengan senang hati memproses "lamaran" manusia-manusia yang tergoda bujuk rayu mereka .

Pembaca yang berbahagia...

Devil's Incorporated tidak mengenal kuota "karyawan", bagi mereka makin banyak yang terekrut, maka makin jayalah mereka. Untuk itu, mereka bekerja 24/7 (24 jam setiap hari, 7 hari seminggu. NON-STOP).
Target mereka cuma satu, memperbanyak teman kala disiksa nanti di neraka.Mau ?

So what gitu loh ?!
Mudah-mudahan tidak banyak yang berkomentar seperti diatas. Lantaran SETAN ibarat KORUPSI , merupakan musuh yang nyata bagi kita. Bahaya laten bagi kehidupan kita dunia dan akhirat !
Merupakan kewajiban bagi kita, untuk saling ingat mengingatkan akan bahaya ini.
Jangan sampai kita "apply" dan memberikan respon atas open recruitment mereka.

Bagaimana agar kita terhindar dari recruitment para laknatullah tersebut sesungguhnya bukan pekerjaan yang mudah juga. Tetapi juga bukan sesuatu yang sulit.Tinggal bagaimana kita mengelola kemauan dan kemampuan kita untuk senantiasa hidup di jalanNya.


Let's say no to their open recruitment !

Senin, 01 Oktober 2012

10 "Pemuda" Yang Diminta Soekarno, Inikah ?

Oktober merupakan bulan yang cukup spesial, terutama bagi para pemuda. Hal ini karena pada tanggal 28 Oktober selalu diperingati sebagai hari Sumpah Pemuda (dari peristiwa Kongres Pemuda II - tanggal 28 Oktober 1928, mudah-mudahan kita tidak lupa !). Bulan Oktober juga erat kaitannya denga Hari Kesaktian Pancasila (1 Oktober) . Berbicara tentang Pancasila, tidak bisa lepas dari sosok Ir. Soekarno (Presiden pertama RI).

Bung Karno pernah mengatakan bahwa "berikan aku 10 orang pemuda, maka akan kuguncangkan dunia!". Sebuah kalimat yang begitu powerful untuk membangkitkan semangat para pemuda.

Tetapi TUNGGU ! Saya yakin bukan pemuda yang senang tawuran (kasus yang memprihatinkan kita semua) yang dimaksud beliau. Bukan juga pemuda yang suka anarkis, tidak peduli lingkungan, suka menzalimi diri sendiri (pakai narkoba, seks bebas, dan lainnya), atau para pemuda yang suka kebut-kebutan (yang membuat resah masyarakat). Tentu saja bukan tipe pemuda "negatif" seperti ini yang diminta Bung Karno.

Lalu sosok pemuda seperti apa yang diminta Bung Karno untuk menguncangkan dunia ?
Pembaca boleh saja memiliki kriteria sendiri. Saya pun mencoba memberikan pendapat, yang mudah-mudahan selaras dengan pikiran para pembaca. Jika tidak tentu ini hak masing-masing ! Saya menunggu komentar dari pembaca tentunya.

10 pemuda yang dimaksud oleh salah seorang proklamator kita ini (satunya lagi adalah Drs. Moh. Hatta-wakil presiden RI pertama), saya wakilkan melalui salah satu sifat yang PERLU dimiliki oleh seseorang (terutama muslim). Artinya, ketika Bung Karno meminta 10 pemuda, menurut saya, kesepuluh pemuda tersebut merupakan representasi utuh atas karakter yang perlu dimiliki generasi muda Indonesia

Kesepuluh karakter/pemuda  tersebut adalah :

1. Aqidah yang bersih  -- seorang pemuda, sebagai penerus bangsa WAJIB memiliki aqidah yang bersih. Keyakinan kepada Yang Maha Kuasa yang tidak tercampur dengan yang lain. Murni tanpa keraguan. Segala sesuatu yang terjadi merupakan kekuasaanNya. Bukankah dalam teks UUD 1945, para pejuang bangsa kita dengan jujur mengatakan "atas rahmat Allah Yang Maha Kuasa" sehingga kemerdekaan dapat diperoleh ?

2. Ibadah yang benar  -- sebagai orang yang non-Atheis , yang percaya Tuhan, tentu terikat dengan ibadah yang HARUS dilakukan secara BENAR. Tidak pada tempatnya ketika ibadah/ritual yang dilakukan asal-asalan. Apa kata dunia (nyata dan ghaib) ?


3. Akhlak yang kokoh  -- karakter "moral" yang kokoh bermakna luas. Tangguh. Tidak cengeng. Pantang Menyerah. Tidak Korup dan lainnya. Pendidikan karakter yang dicanangkan pada akhirnya bertujuan untuk menjadikan pribadi Indonesia yang memiliki akhlak yang kokoh !

4. Kekuatan jasmani  -- Bung Karno saya rasa setuju jika pemuda HARUS memiliki badan/raga/jasmani yang kuat dan sehat.Tidak mungkin mengguncangkan dunia dengan pemuda yang loyo !

5. Intelek dalam berpikir  -- pemuda hendaklah mampu berpikir secara cerdas agar tidak menjadi bangsa kuli. Bangsa yang senantiasa dijajah, secara ekonomi maupun pemikiran. Kita memerlukan para cendikia yang mampu berpikir untuk kemaslahatan bangsanya.

6. Berjuang melawan hawa nafsu  -- bagaimana mungkin mengguncangkan dunia jika hawa nafsu sendiri tidak mampu dilawan ? Rasanya tidak perlu diperdebatkan, bahwa hanya pemuda yang mampu melawan hawa nafsu lah yang dibutuhkan oleh negara dan bangsa. Mampu melawan nafsu untuk berbuat keonaran, kemungkaran, kemaksiatan, dan nafsu lainnya. Alangkah indahnya jika pemuda tidak anarkis, tidak tawuran, tidak seks bebas, tetapi melakukan hal-hal positif !

7. Pandai menjaga waktu -- antara kita, negara berkembang, dengan negara maju (contohnya Jepang) tidaklah berbeda jika dilihat dari ketersediaan WAKTU. Sama-sama 24 jam, 7 hari sepekan, 24 bulan setahun. Tetapi bangsa Jepang sedemikian maju karena mereka pandai menjaga "amanah" waktu. pandai memanfaatkan waktu. Untuk itu sangat diperlukan "pemuda" yang pandai menjaga waktu.

8. Teratur dalam suatu urusan --coba lihat kesemrawutan bangsa dan negara ini sekarang ? Malu dan sedih rasanya kita dengan segala permasalahan bangsa dan negara ini. Suatu urusan memang harusnya diserahkan kepada yang ahlinya.

9. Memiliki kemampuan usaha sendiri/mandiri -- Berdiri diatas kaki sendiri (berdikari) merupakan keinginan bapak bangsa terhadap negara Indonesia. Bukan tergantung kepada negara lain !

10. Bermanfaat bagi orang lain -- Indonesia adalah negara yang besar. Negara yang memiliki ratusan juta umat manusia. Permasalahan Indonesia merupakan masalah banyak manusia.Rasulullah saw bersabda yang artinya: sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain (HR. Qudhy dari Jabir)

Semoga "10 pemuda" menjelma dalam diri kita pemuda Indonesia !
Wallahua'lambisshawab

Don't Put Your (All) Eggs In One Basket

Don't dedicate all your resources into one thing., demikian wikipedia memberikan pengertian atas kalimat judul share kali ini. Kalimat yang mungkin hampir semua pembaca mengetahuinya.Kalimat yang biasanya dipakai dalam dunia investasi, terutama saham.

Seorang investor yang memiliki kelebihan dana, tentu akan berusaha mencari berbagai alternatif investasi yang (paling) menguntungkan. Dalam dunia modern seperti saat ini, tersedia banyak pilihan investasi. Mulai dari properti, tanah, emas, surat berharga, deposito, dan lainnya.
Pilihan yang jelas bagi investor "normal" adalah investasi yang memberikan RETURN lebih besar dari tingkat risiko yang ada.

Dalam investasi saham, untuk menghindari risiko yang mungkin terjadi adalah dengan menerapkan filosofi "don't put your (all) eggs in one basket". Jangan taruh semua dana di satu jenis SAHAM saja atau satu sektor saja.Jika perusahaan yang sahamnya dibeli/industri mengalami penurunan harga saham atau kondisi yang "mengecewakan" , maka investor tidak akan rugi secara keseluruhan. Tidak semua "telur" akan rusak, karena "keranjang"nya jatuh.

Cara yang dapat dilakukan adalah dengan DIVERSIFIKASI. Terutama untuk risiko yang un-systemic, karena risiko yang systemic tidak dapat dilakukan dengan diversification.
Sederhananya adalah, investor melakukan PORTFOLIO saham, membagi-bagi dana investasinya ke beberapa jenis SAHAM (emiten) dan juga beraneka industri.
Dengan harapan, jika ada satu jenis saham/industri yang "anjlok" , saham/industri lain tidak [bahkan mungkin akan "naik" , sehingga bisa menutupi "loss" yang terjadi]

Tentu saja metode yang dilakukan, tidaklah sesederhana yang dibayangkan. Berbagai teknik analisa mestilah dilakukan, diantaranya ; (1) TOP DOWN analysis, (2) FUNDAMENTAL analysis , dan (3) TEKNIKAL analysis . Pembahasan mengenai teknik-teknik tersebut akan dilakukan pada postingan mendatang, Insya Allah.

Pembaca yang berbahagia..

Sebelum saya mengakhiri share kali ini, saya menggarisbawahi  bahwa prinsip "tidak menaruh semua telur dalam keranjang: TIDAK berlaku dalam aspek spiritual. Keyakinan beragama mestilah full sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tidak boleh sedikit pun meragukanNya.


Selamat mengelola investasi dunia dan akhirat !
Salam,

Forecasting>>Sales Budget>>Unit to be Produced Budget (Part 3)

...bagian terakhir dari 3 bagian.

Pada saat perusahaan telah memiliki rencana penjualan (anggaran penjualan), maka "energi" perusahaan dan seluruh bagian yang ada dalam perusahaan akan diarahkan untuk mencapai "target" tersebut. Tak heran, maka kita mengenal kalimat "everyone is marketter in company". Semua orang merupakan pemasar/penjual dalam sebuah perusahaan.

Kita tinggalkan aspek pemasaran/penjualan , yang nanti akan kita bahas lagi saat membicarakan budget biaya administrasi dan penjualan.
Mari kita melihat lebih kedalam. Ke bagian produksi. Pabrik !

Setelah anggaran penjualan di"formalisasi" maka bagian produksi akan 'mengerahkan segala upaya untuk dapat memenuhi angka penjualan yang direncanakan. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi besarnya unit yang yang diproduksi (unit to be produced), namun 2 (dua) faktor utama adalah :

1. Persediaan barang jadi, yang terdiri dari persediaan awal dan persediaan akhir
2. Pola Produksi yang dipakai perusahaan ; pola produksi stabil , pola produksi mengikuti pola penjualan (fluktuasi), dan pola produksi moderat/alternatif.

Formula yang dipakai untuk mencari berapa unit barang yang akan diproduksi adalah :
UNIT DIPRODUKSI = UNIT DIJUAL + PERSEDIAAN AKHIR (yang diinginkan) - PERSEDIAAN AWAL (yang ada)

Lalu bagaimana pengaruh pola produksi perusahaan ? Penjelasannya adalah sebagai berikut :
1. Pola Produksi Stabil >> akan mengakibatkan jumlah persediaan (baik awal maupun akhir) akan berbeda-beda/fluktuatif.
Pola Produksi stabil artinya jumlah unit yang dihasilkan di setiap periode budget (misalnya disajikan pertriwulan) akan sama setiap triwulannya
Jadi kalau dihubungkan dengan angka total sales budget (unit) , maka dengan measukkannya ke rumus
UNIT DIPRODUKSI = UNIT DIJUAL + PERSEDIAAN AKHIR (yang diinginkan) - PERSEDIAAN AWAL (yang ada) , maka hasilnya harus dibagi 4 (karena dalam satu tahun ada 4 triwulan). Agar nilai unit yang diproduksi setiap triwulan SAMA.

Contoh budget unit diproduksi - pola produksi stabil (disajikan pertriwulan) seperti dibawah ini
2. Pola Produksi Berfluktuasi Mengikuti Nilai Penjualan >> akan mengakibatkan jumlah persediaan (baik awal maupun akhir) akan sama. Biasanya dikenal juga dengan Job Order
Pola Produksi Berfluktuasi betul-betul akan menyesuaikan atas nilai pada budget penjualan.
Contoh budget unit diproduksi - pola produksi berfluktuasi (disajikan pertriwulan) seperti dibawah ini
3. Pola Produksi Moderat/Alternatif >>> merupakan pola produksi yang tidak mengikuti pola penjualan tetapi juga tidak sama/stabil.

Contoh budget unit diproduksi - pola produksi moderat/alternatif (disajikan pertriwulan) seperti dibawah ini




Semoga Bermanfaat.