Sabtu, 29 September 2012

The Best of You

Dikisahkan pada zaman Rasulullah, ketika para sahabat sedang menunggu masuknya waktu Isya, selepas majelis ilmu yang dilakukan oleh Rasulullah, maka Rasul berkata bahwa akan masuk sebentar lagi ahli surga. Para sahabat kemudian penasaran menunggu siapa yang akan masuk masjid dan dikatakan Rasul sebagai ahli surga. Tidak lama kemudian, masuklah seseorang dari golongan Anshar, yang sebagian besar sahabat tidak begitu mengenalnya.

Lalu setelah shalat Isya berjama'ah, Abdullah bin Umar (salah seorang sahabat yang hadir) yang begitu penasaran dengan informasi Rasul tersebut kemudian mendatangi "calon penghuni surga" tersebut.
Dengan alasan ingin menumpang tidur selama 3 hari karena sedang ada masalah dengan pihak keluarganya [karena dalam Islam tidak diperbolehkan tidak bertegur sapa lebih dari  3 hari--dan juga Abdullah bin Umar minta 3 hari, karena kita akan dapat mengenal seseorang secara mendalam paling tidak telah bersama selama 3 hari >>> sebab itulah seorang muslim dilarang untuk "sok tahu" tentang saudaranya jika belum terlalu mengenal], maka Abdullah bin Umar pun diijinkan menginap dirumah lelaki Anshar tersebut.


Selama tiga hari, diamatinya tingkah laku lelaki itu Setelah tiga hari tinggal di rumah sahabat itu, Abdullah tidak menyaksikan kelebihan amalan sahabat itu. Ia menyaksikan kehidupan bakal penghuni surga itu biasa-biasa saja, amalan shalatnya pun biasa-biasa saja.

Ketika akan pamit, Abdullah akhirnya "mengaku" 

“Saudaraku, sebenarnya aku tidak bermasalah dengan keluargaku,” kata Abdullah. 
“Sebenarnya, ketika kami sedang berkumpul dengan Nabi di masjid, beliau mengatakan bahwa sebentar lagi akan masuk calon penghuni surga masuk ke masjid itu. Dan ternyata yang disebut-sebut Rasulullah itu adalah kamu.”

“Benarkah demikian?” kata lelaki Anshar itu seakan-akan tidak percaya dan merendahkan diri. “Benar, Nabi berkata begitu. Saya ingin tahu, apa sebenarnya amalan saudara sehingga Rasulullah memastikan anda akan masuk surga?” tanya Abdullah.

“Tak ada amalan khusus". Beginilah kehidupan saya sehari-hari." berkata sahabat Anshar tersebut.

 Mendengar jawaban itu, Abdullah semakin penasaran. “Masih ada sesuatu yang anda rahasiakan kepadaku? Bukan ?!.”

Calon penghuni surga itu kemudian mengungkapkan apa adanya. “Sesungguhnya yang aku amalkan dari ajaran Nabi adalah sama dengan yang diamalkan muslim lainnya. Tetapi  aku berusaha sekuat tenaga tidak akan melakukan perbuatan yang merugikan sesama kaum Muslimin. Aku akan selalu berusaha  membersihkan hatiku dengan tidak pernah memiliki sifat iri hati serta menaruh rasa dengki dan hasad kepada orang lain sepanjang hidupku. Apalagi hasad terhadap kenikmatan yang diterima orang lain.Itu yang senantiasa ku lakukan menjelang hari berakhir saat mau tidur. Artinya aku tidak mau tidur saat masih menyimpan iri dan hasad.

Subhanallah, rupanya inilah amalan unggulan (the best) yang telah menjadikan orang ini mendapat kemuliaan di surga,” kata Abdullah di dalam hati sambil berpamitan 


Pembaca yang berbahagia...


Ternyata sesorang akan dapat memasuki surgaNya Allah ketika memiliki sesuatu yang spesial !

Amalan unggulan. Amalan terbaik yang tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang.
Betapa sahabat Anshar tadi, secara amalan mahdah/ritual tidaklah istimewa, tetapi hatinya bersih dari hasad, iri hati dan dengki.[sebuah penyakit hati yang rasanya banyak dan mendominasi sebagian besar kita. Na'udzubillahmindzalik!]

Akankah kita dapat mengikuti sahabat Anshar diatas ?

Atau bagaimana Rasul mengatakan mendengar terompah Bilal di surga (saat perjalanan isra' mi'raj), ternyata setelah diperhatikan amalan unggulan Bilal yang senantiasa dilakukannya secara istiqamah adalah shalat sunat setelah wudhu'. Masya Allah..
Akankah kita dapat melakukannya ?

Mari pembaca, mari kita memperhatikan amalan-amalan kita

Ibadah wajib tentu sudah harus baik
Ibadah sunat , amal sholeh lain serta kebersihan hati tentu yang akan membuat kita "lebih" dari yang sekedar biasa saja (mereka yang hanya mengerjakan kewajiban semata!)
Mari kita memiliki sesuatu yang bisa kita BANGGAKAN [bukan perasaan riya' tapi sebagai bentuk syukur dan kebanggaan kita menjadi hambaNya]

Sesuatu yang terbaik dari dirimu !



Jumat, 28 September 2012

Forecasting>>Sales Budget>>Unit to be Produced Budget (Part 2)

...lanjutan part 1.

Hasil forecast yang dilakukan merupakan angka sales level (tingkat penjualan) yang ingin dilakukan pada periode yang di prediksi/rencanakan. Forecast kadang juga dilakukan atas harga yang mungkin akan mengalami perubahan di masa yang akan datang (dengan melihat historis pergerakan harga).
Biasanya HANYA untuk menentukan nilai penjualan saja forecast dilakukan (dalam kegiatan penyusunan budget), hal ini disebabkan budget-budget yang lain nantinya akan menurunkan " angka" pada  Sales Budget.

Budget penjualan secara sederhana dapat didefinisikan sebagai rencana penjualan perusahaan yang detail, terperinci untuk jangka waktu tertentu di masa yang akan datang.
Banyak faktor yang mempengaruhi penyusunan budget ini, namun secara umum dikelompokkan menjadi dua faktor; eksternal (contohnya; persaingan, pertumbuhan penduduk) dan internal (contohnya; sumberdaya perusahaan, kebijakan perusahaan)

Mewujudkan budget penjualan terlebih dahulu harus diperoleh diperoleh beberapa informasi, diantaranya :
1. Index penjualan per periode -- indeks penjualan merupakan % penjualan pada periode tertentu dibanding TOTAL penjualan dalam satu tahun (angka sales level). Misal, jika forecast menunjukkan angka 1000 (100%), maka indeks penjualan Januari 10% berarti bahwa penjualan Januari adalah 10% dari total (atau sebanyak 100)
2. Harga jual per unit -- termasuk juga apakah ada perubahan harga yang mungkin terjadi dalam periode budget yang disusun.
3. Daerah penjualan-- jika perusahaan memiliki lebih dari satu daerah penjualan/pemasaran, maka dalam budget penjualan yang akan disusun, penjualan pada tiap daerah juga tampak/ada.

Bentuk budget penjualan (dan juga berlaku untuk budget-budget lainnya) tidak ada yang BAKU. Tidak ada format yang HARUS diikuti. Masing-masing perusahaan dapat memiliki format tersendiri, dengan catatan informasi penting yang memang dibutuhkan/harus ada, dibuat/ada pada budget yang disusun. Bentuk tabel dengan kolom-kolom , merupakan bentuk yang umum dibuat.

Hal penting lainnya yang juga HARUS diperhatikan dalam membuat budget penjualan (dan juga berlaku untuk budget lainnya) adalah :
1. Nama Pemilik Budget (nama PT. / perusahaan)
2. Nama Budget
3. Periode berlakunya budget
4. Satuan budget (umumnya dalam satuan moneter/Rp , tetapi terkadang dalam satuan lain, misalnya : unit)

Berikut diperlihatkan contoh bentuk/format budget penjualan.
[contoh soal terkait forecasting-sales budget-budget unit produksi akan disampaikan pada file terpisah]



Kamis, 27 September 2012

Forecasting>>Sales Budget>>Unit to be Produced Budget (Part 1)

Setelah gambaran besar (big pictures) anggaran disampaikan pada postingan terdahulu, maka saya akan mencoba mengulas berkaitan dengan forecasting, kemudian budget (anggaran) penjualan, dan budget unit yang diproduksi. Mudah-mudahan bisa memberikan pemahaman bagi para pembaca.Insya Allah..

Sebelum menyusun budget penjualan (sebagai starting point dalam forecasting budget) , maka sesuai namanya, kita memang PERLU melakukan sebuah forecast (peramalan). Istilah "ramalan" kurang terdengar ilmiah karena lebih terkesan ahli nujum, maka kita pakai istilah prediksi/perkiraan. Forecast terhadap nilai penjualan ini secara umum dapat dikelompokkan melalui 2 cara :
a. Qualitative Approach (pendekatan kualitatif) -- atau kadang disebut non-statistical method, karena lebih mendasarkan pada opini/pendapat sesorang atau lebih. Pendekatan ini lebih subjektif, dan kadang sulit untuk distandarkan dalam pengukurannya
b. Quantitative Approach (pendekatan kuantitatif). Cara yang lebih objektif karena memakai pendekatan statistik yang baku (sehingga disebut juga statistical method).

Prediksi dengan cara statistik sangat banyak, mulai yang sederhana sampai yang terkesan kompleks (sophisticated). Metode sederhana namun cukup bisa memberikan gambaran proses/langkah forecasting adalah metode moment dan least square (kuadrat terkecil)

Penerapan kedua metode ini memerlukan sebuah persyaratan : DATA MASA LALU (historical data) - berkaitan penjualan --karena dalam konteks ini adalah ingin memperkirakan nilai penjualan.
Seandainya perusahaan tersebut baru berdiri, maka data masa lalu dapat memakai data perusahaan sejenis / data industri. Terkadang mereka yang baru mulai usaha menggunakan pendekatan zero based budgeting (Insya Allah dibahas pada postingan yang berbeda).

Secara teknis, saya tidak akan membahas metode-metode diatas (moment dan least square), namun saya akan menggarisbawahi beberapa hal :

1. Hasil forecast kedua metode (paling tidak jika historical datanya sama atau diatas 4 periode/tahun, n>=4) , akan memberikan HASIL yang sama.
2. Nilai forecast kedua metode PASTI tidak akan berbeda jauh dari rentangan historical datanya. (Misal, jika data masa lalu ada diantara 1800-1900 ,misalnya, maka hasil forecast tidak mungkin diatas 2000, atau dibawah 1800).
3. Kedua metode sama-sama menggunakan formula rumus yang sama, bedanya, "peletakan" nilai X. Jika moment memulai dari 0 (kemudian naik 1 kedata berikutnya), maka least square HARUS membagi data menjadi dua bagian sama banyak terlebih dahulu, dan perhatikan apakah datanya ganjil (n=3,5,7 dst) atau datanya genap (n=4,6,8, dst) -- dengan syarat sigma HARUS 0
4. Nilai prediksi Y' , akan diperoleh setelah nilai X tahun yang diprediksi diganti dengan angka yang BENAR. Tidak perlu mengubah-ubah posisi nilai X (untuk metode least square). Tinggal dilanjutkan saja ! [artinya jangan sampai kemudian menjadikan sigma X = 0 saat sudah memasukkan nilai X untuk tahun yang diprediksi)

Memahami  kedua metode TIDAK BISA dengan dihafal, tapi mesti banyak latihan !

Setelah memperoleh Y' (sales yang diprediksi untuk tahun yang diingin dibuat budgetnya -- catatan : jika historical datanya bulanan, maka Y' juga untuk satu bulan, jika historical datanya triwulan, maka Y' juga untuk triwulan, demikian seterusnya) , maka angka itulah yang akan menjadi TOTAL unit dalam SALES BUDGET (budget penjualan).

...to be continued !

Life's a Journey not a Destination


[bukan menggurui, tapi untuk mengingatkan kita semua]

Penikmat musik metal , mungkin pernah akrab dengan Steven Tyler dan Aerosmithnya. Judul diatas merupakan bait dari lagu Amazing, album Get A Grip (1993). [Mungkin mengutip quotation terkenal dari penulis dari America abad 19 , Ralph Waldo Emerson].
Entah memang bermuatan "spiritualisme" atau hanya sekedar kalimat yang mengisi lirik lagu grup band terkenal, maka postingan saya kali ini akan mencoba memaknainya dari sudut pandang berbeda.

Sudut pandang yang saya maksud adalah sudut pandang seorang yang memiliki keimanan, dan kepercayaan serta keyakinan akan adanya hidup setelah kematian.
Tidak hanya umat muslim, sebagian pemeluk agama lain mempercayai adanya "the life after" tersebut !

Hakekat kehidupan ini memang HARUSNYA dimaknai sebagai sebuah perjalanan, bukan tujuan ! Ibarat seorang musafir yang berteduh di sebuah pohon rindang ditengah panasnya perjalanan yang ia tempuh, maka waktu berteduh itu HANYA sebentar. Tidak lama-lama. Tidak boleh tertidur, karena perjalanan (masih) teramat jauh.
Boleh juga dimisalkan, seperti perjalanan dengan moda transportasi kereta api/kapal, yang biasanya berhenti "sejenak" pada stasiun/pelabuhan. Para penumpang mungkin akan keluar untuk cari angin, atau bekal lainnya, tapi JANGAN SAMPAI ketinggalan, karena kereta/kapal akan berangkat !

Betapa banyak kita melihat orang-orang yang "bernafsu" mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya - tanpa peduli halal haram--seolah-olah HARTA itu akan menolongnya nanti.
Orang-orang yang "berlomba-lomba" narsis untuk dapat jabatan -- bahkan rela melakukan riswah (suap) , padahal Rasulullah mengutuk siapa yang menyuap dan diberi suap.
Orang-orang menghalalkan segala cara untuk memperoleh "sesuatu" di dunia ini, dan LUPA kalau kehidupan dunia ini akan berakhir dan SEMUA akan diminta pertanggungjawabannya kelak !

Pembaca yang berbahagia..

Kehidupan di dunia ini, HANYA sebentar.Sangat singkat, jika dibanding dengan kehidupan abadi nanti di akhirat. Kehidupan ini juga BUKAN tujuan ! Kehidupan ini adalah sarana menuju kehidupan yang kekal tersebut. Sebagai insan yang telah dianugerahi keimanan dan kecerdasan, kita HENDAKNYA menjadikan kehidupan ini untuk mengumpulkan BEKAL sebanyak-banyaknya. Sebaik-baik bekal adalah taqwa padaNya.

Share ini bukan untuk membuat kita pesimis dalam menjalani hidup, karena toh kita akan mati ! Bukan seperti itu, kehidupan dunia MESTI dijalani karena merupakan rangkaian "perjalanan". Kita juga tidak boleh mengabaikan kehidupan dunia, dan kemudian beribadah/ritual saja. Bukankah ibadah juga dapat dilakukan melalui hablumminannas (hubungan muamalat sesama manusia) , berbuat kebaikan untuk seluruh penghuni alam semesta, menjadi rahmatanlil'alamin ?
Bukankah ketika kita belajar dengan benar, melakukannya dengan kejujuran, memanfaatkan ilmu itu untuk kebaikan, akan menjadi pahala ? Insya Allah..

Prinsipnya adalah, kita menjalani kehidupan ini sebaik-baiknya. Meniatkan setiap langkah kita untuk ibadah kepadaNya. Menegakkan sebaik-baiknya ibadah wajib kita kepada Allah SWT. memperbanyak ibadah-ibadah tambahan (sunat) untuk "menambal" ibadah wajib kita yang kurang. Insya Allah, kehidupan dunia kita akan berjalan baik. Kehidupan akhirat kita, Insya Allah, akan selamat. Aamiin.

Life is a journey, not a destination.
Hidup merupakan sebuah perjalanan, bukan suatu tujuan.


Selasa, 25 September 2012

1

Organisasi (organisation, organization, dalam bahasa inggris) memiliki akar kata yang sama dengan organisme (makhluk hidup), yaitu organon (bahasa Yunani). Secara tak langsung kita bisa mengatakan bahwa sebuah organisasi adalah ibarat makhluk hidup.Organisasi juga dimaknai sebagai sebuah corporation, yang memiliki akar kata corpus (dalam bahasa Latin) yang artinya tubuh.
Kita juga mendengar organisasi disebut juga sebuah "badan".

Sehingga kita bisa menyimpulkan, bahwa organisasi/corporation adalah ibarat tubuh dari suatu makhluk hidup.

Bayangkan jika kemudian tubuh makhluk hidup itu adalah tubuh kita, manusia. Ketika kaki kita tersandung batu, maka yang merasakan akibat dari sandungan itu adalah kaki, mulut yang akan mengaduh, kepala yang berdenyut, degupan jantung yang makin cepat karena kita khawatir, dan bagian tubuh yang lainnya (seperti tangan yang reflek memegang kaki, atau mata yang "memelototi" bagian yang kena sandung).
Denga kata lain, semua anggota tubuh juga merasakan sakit.

Begitu pun sebenarnya yang terjadi ketika hal positif yang terjadi. Saat perut kekenyangan, maka yang merasakan dampaknya bukan perut itu sendiri, tapi mata yang akan mengantuk, punggung yang minta disandarkan, kaki yang minta diistirahatkan, mulut yang terbuka tiap sebentar karena menguap, dan bagian tubuh lainnya. Denga kata lain, semua anggota tubuh juga merasakannya.

Pembaca yang berbahagia..

Demikian jugalah analoginya jika dalam organisasi seperti Fakultas Ekonomi UNP, yang terdiri dari berbagai anggota (dosen, karyawan, mahasiswa, dan lainnya).Ketika ada yang menderita sakit, maka yang lain juga merasakannya. Kalau ada yang berbahagia, semua juga turut berbagi kebahagiaan.

Saat ini, Bapak Gesit Thabrani sedang dirawat di RS. M. Djamil, pasca operasi "kista tiroid". Sampai postingan ini dikirim, beliau ada di Kamar Dahlia No.20 (Embun Pagi). Ibu Lili Anita, pasca dirawat di RS Yos Sudarso, juga sedang menjalani perawatan di rumah beliau. Mungkin juga ada Bapak/Ibu dosen, karyawan, mahasiswa dan seluruh keluarga besar FE UNP yang juga dalam perawatan, atau suasana duka, maka kita merasakan juga duka/sakit yang diderita tersebut.
Do'a dan harapan agar diberi kesembuhan seperti sediakala dan memperoleh kesabaran dalam menjalaninya.

Rasulullah SAW bersabda: “Perumpamaan orang-orang yang beriman di dalam saling mencintai, saling sayang menyayangi dan saling kasih mengasihani adalah seperti satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang mengaduh kesakitan maka anggota-anggota tubuh yang lain ikut merasakannya, yaitu dengan tidak bisa tidur dan merasa demam”. (HR. Bukhari)

Rasulullah SAW juga menegaskan  “Mukmin yang satu terhadap mukmin yang lain adalah seperti satu bangunan. Bagian yang satu menguatkan bagian yang lain.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Musa ra)

We are together as one
One big family

Kebaikan Berbuah Kebaikan

Ahad kemaren (23/9/12) , saya melayat ke keluarga yang tinggal di Sawahlunto. Ibu Yetti Agoes, kami menyebutnya tante Ices, meninggal dunia dalam usia 66 tahun. Innalillah wainnailaihi raji'un..
Satu lagi nasehat kematian datang kepada kami, kita, yang masih diberi kehidupan oleh Allah SWT [sebelumnya saya posting juga berkaitan dengan meninggalnya Zikri--lihat "Ketika Titipan Itu Diambil Kembali"]

Share kali ini, saya ingin berbagi tentang bagaimana "keramaian" pelayat yang datang. Begitu ramainya sehingga shalat jenazah dilakukan sampai dua kali. Ketika almarhumah diantarkan ke peristirahatan terakhir, para pelayat yang mengantar ke pemakaman pun tidak berkurang jumlahnya. Banyak dan rela untuk berpanas-panas dan jalan kaki menempuh jalan yang menanjak. Subhanallah..

Saya yakin, semasa hidupnya, almarhumah begitu banyak melakukan kebaikan, sehingga disaat terakhirnya, ditunjukkan oleh Allah, bagaimana kebaikannya itu kembali kepadanya. Bukankah dengan semakin banyaknya yang menshalati dan makin banyak yang mendo'akan, merupakan kebaikan yang akan menolong almarhumah ? Insya Allah..

Ibarat pepatah "siapa yang menabur, maka ia akan menuai " , maka hukum sebab-akibat juga dijelaskan melalui kalimat "In ahsantum ahsantum li anfusikum”, jika kamu berbuat baik, maka sesungguhnya kamu berbuat baik untuk diri kamu sendiri. Demikian firman Allah SWT dalam QS 17 : 7. Kebaikan akan berbuah kebaikan. Kebaikan yang kita lakukan akan kembali kepada kita.

Sebaliknya, ayat yang sama juga menyatakan ..... wa`in asa`tum falaha (dan jika kamu berbuat jahat itu juga kembali pada dirimu). Maknanya, jika ada keburukan atau kejahatan yang dilakukan, maka yang akan merasakannya nanti pada akhirnya adalah pelaku kejahatan itu. Sehingga dalam kasus para penghina Rasulullah, seandainya mereka terlepas dari hukum dunia, maka tidak akan lepas dari hukum Allah SWT.
[baca "An Innocent Prophet"]

Wallahu'alambisshawab..

Senin, 24 September 2012

"Big Pictures" Budget Dalam Perusahaan


Sebelum berbicara tentang masing-masing budget yang ada dalam sebuah perusahaan. Maka pada postingan kali ini, saya akan mencoba memberikan gambara besar / framework tentang posisi anggaran (selanjutnya disebut budget) dalam sebuah perusahaan dan keterkaitan antar budget.

Silahkan para pembaca mengamati bagan yang ada dibawah ini (dikutip dari sebuah sumber). Apa yang dapat dimaknai dari gambaran tersebut ?


Tentu banyak yang bisa pembaca berikan komentar. Beberapa diantaranya yang nanti akan dapat menggiring ke pemahaman yang komprehensif :
1. Sebuah perusahaan memiliki tujuan-tujuan strategis dan tujuan-tujuan jangka panjang yang disupport oleh rencana-rencana jangka panjangnya (long range plan).
2. Tujuan strategis/jangka panjang perusahaan akan diturunkan ke dalam tujuan-tujuan jangka pendek (secara umum, annually/tahunan). Budget merupakan bagian dari tujuan jangka pendek tersebut.
3. Capital budget secara umum bukan bersifat tahunan, tapi lebih ke jangka panjang. Karena pengeluaran modal dalam hal pembelian aktiva yang berumur ekonomis lama, lebih bersifat investasi. Sehingga sedikit berbeda dalam penyusunan anggaran yang bersifat tahunan (kelompok forecasting budget, yaitu budget operational dan finansial)
4. Budget, atau dalam hal ini kita sebut "forecasting" annually budget, budget tahunan, dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu Operating Budget (budget yang berisikan perkiraan tentang aktivitas/kegiatan operational perusahaan) dan Financial Budget (budget yang berisikan perkiraan tentang kondisi/posisi keuangan perusahaan).
5. Proses penyusunan dari 2 kelompok tersebut diawali dari Operating Budget. Mustahil mendapatkan posisi/kondisi keuangan perusahaan sebelum melakukan kegiatan/aktivitas/operational. [kecuali yang diinginkan adalah posisi/kondisi awal--tapi ini bukanlah alasan yang tepat !]
6. Dari sekian banyak aktivitas dalam operational perusahaan, budget penjualan (sales budget) merupakan budget yang disusun terlebih dahulu. Alasannya simple, dalam kondisi persaingan seperti saat ini (yang oleh sebagian pakar disebut sebagai marketing era), tentu aktifitas pertama yang harus dilakukan perusahaan adalah "memastikan" apa yang akan mereka hasilkan dapat terjual. Apakah itu melalui riset pasar atau aktifitas lainnya. Sesuatu yang jelas adalah, perusahaan tidak lagi melakukan seperti yang dilakukan oleh perusahaan monopoli. Hasilkan produk dan yakin terjual karena tidak ada saingan (disebut push system).
Perusahaan abad 21, melakukan apa yang disebut pull system, meyakini bahwa ada pasar/segmen yang bisa digarap, baru kemudian berproduksi.
7. Setelah poin 6 dipahami, dimana sales budget disusun terlebih dahulu, barulah budget lain mengikuti apa yang ada pada SALES BUDGET. Artinya budget-budget lain, jika dirunut-runut nantinya, akan menghasilkan angka yang diturunkan dari budget paling atasnya (sales budget).
makanya kemudian ada yang mengatakan aktifitas ,marketing/penjualan merupakan ujung tombak perusahaan.

Demikian penjelasan saya, mudah-mudahan pembaca memperoleh gambaran besar tentang posisi budget dalam sebuah perusahaan serta keterkaitannya.

Terimakasih. Salam,

When "3M" is not enough

Saat melintas di samping sebuah mushalla yang sedang mengadakan pengajian, Agdun (sebut saja demikian) mendengar ceramah ustadz yang mengatakan, bahwa jika ingin mendapatkan perubahan dalam hidup maka mestilah dipegang konsep 3M (mulai dari yang kecil, mulai dari diri sendiri, dan mulai saat ini/sekarang). Agdun yang memang ingin memperoleh kehidupan yang layak menjadi termotivasi dengan konsep 3M tersebut, maka kemudian ia pun bertekad bahwa "kalau saya tidak melakukan perubahan, maka perubahan itu tidak akan pernah ada" , dan "kalau saya tunda-tunda, maka semuanya hanya mimpi" , dan "kalau yang besar belum ada, kenapa yang kecil dilewatkan" , maka Agdun pun  bertekad mengaplikasikan konsep 3M itu.

Lantaran Agdun merasa belum bisa meyakini "teman-teman seperjuangannya" yang tinggal dengannya dalam satu tempat kos, maka Agdun berinisiatif sendiri mengambil barang milik tetangga sebelah rumah kostnya. Sesuatu yang menurutnya tidak akan membuat tetangganya merasa kehilangan sekali, sesuatu yang "kecil" , sepatu bayi bekas, milik bayi tetangganya yang tertinggal di teras rumah.

Agdun percaya, perubahan terhadap dirinya akan berproses, karena dia melakukannya sendiri, dari yang kecil, dan sesaat setelah mendengar ceramah ustadz. Bukankah penghidupannya yang tak berpenghasilan akan berubah dengan ia menjual "sepatu kecil" curiannya ?

Lain anekdot Agdun, lain pula kisah Madri, ia yang hadir dalam ceramah ustadz itu,  kemudian bertekad akan memperbanyak ibadah guna menambah pahala dengan melakukan shalat sunat. Maka Madri rajin  sekali melaksanakan shalat sunat. Hampir setiap waktu, saat ia ingat bahwa ibadahnya kurang, maka ia lakukan ibadah sunat.

Pembaca yang berbahagia..
Mungkin cerita diatas sepertinya hanya sebatas banyolan, anekdot, dan untuk pemancing senyum saja. Hal tersebut mungkin ada benarnya, tetapi "substansi" yang ingin saya  sampaikan adalah bahwa konsep 3M --  mulai dari diri sendiri, mulai dari yang kecil , dan mulai dari saat ini-- yang selama ini mungkin kita ketahui bersama, ternyata belum cukup/sempurna  dalam menjadikan seseorang berubah kearah kebaikan.

Tanpa bermaksud mengatakan bahwa apa yang biasanya disampaikan salah seorang ustadz kondang di Indonesia ini salah , tapi saya ingin menambahkan bahwa 3M perlu ditambah 2M lagi, agar KEBAIKAN dan KEBENARAN menjadi muara dari proses tersebut.

Penambahan 2M tersebut adalah ;
Mulai dari niat yang ikhlas -- bahwa aktivitas yang dilakukan semata-mata untuk mengharap keredhaanNya.
Mulai dari pemahaman ilmu yang benar-- bahwa aktivitas yang dilakukan ada dasarnya. Dasar yang tidak menyalahi akidah (hablumminallah dan hablumminannas), agar dapat dipertanggungjawabkan.

Contoh kita diatas, tentang Agdun--tidak dimulai dari niat yang ikhlas mengharap keredhaanNya, maka ia pun merasa tidak ada salahnya "mengambil tanpa ijin alias mencuri" barang "kecil" milik tetangganya. Walaupun itu hanya sebatas barang yang sepertinya tidak berharga lagi. Tetapi mencuri tetap dosa !

Madri pun demikian, niat untuk beribadah sudah benar, namun tidak dimulai dari pemahaman ilmu yang benar ! Jika tidak ada contoh dari Rasulullah tentang kegiatan ibadah ritual -- maka hal itu HARAM / terlarang, dan jika dilaksanakan menjadi bid'ah. Segala yang bid'ah tempatnya adalah neraka.

Lain jika ibadah mu'amalah (hubungan sosial, kemasyarakatan), karena Nabi sendiri pernah mengatakan "kamu lebih tahu tentang duniamu" , maka segala sesuatu itu pada hakekatnya boleh, sampai ada dalil yang mengharamkannya !

Pembaca yang berbahagia..

Mudah-mudahan penjelasan saya tidak membuat kabur.
Aplikasi dari konsep 5M ini dapat dilakukan pada berbagai ranah kehidupan.
Mudah-mudahan bermanfaat !

Mulai dari niat yang benar
Mulai dari ilmu yang jelas
Mulai dari diri sendiri
Mulai dari yang kecil
Mulai dari saat ini 

Sabtu, 22 September 2012

Seminar Nasional Program Studi Akuntansi FE UNP

Saat ini tengah berlangsung acara pembukaan Seminar Naional : Menuju Laporan  Keuangan Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota se-Sumatera Barat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) : Implementasi, Masalah dan Solusi , yang diangkatkan oleh Prodi Akuntansi FE UNP.

Acara pembukaan Seminar Nasional - Prodi Akuntansi FE UNP
(sumber foto : yulhendriunp@gmail.com)

Acara yang direncanakan berlangsung sampai siang nanti, diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai kalangan, mulai dari para mahasiswa, pejabat pemerintahan daerah, kalangan akademisi, dan pihak yang berkepentingan terhadap perkembangan keilmuan, terutama akuntansi.

Sambutan Gubernur sekaligus membuka acara secara resmi dibacakan oleh staf ahli gubernuran, karena Bapak Gubernur berhalangan hadir disebabkan sedang ke Jakarta menghadiri acara yang tidak bisa ditinggalkan.

Pihak Universitas Negeri Padang, diwakili Pembantu Rektor III (Bp. Alizamar) juga memberikan sambutan pada acara pembukaan tersebut.

Acara ini diisi oleh keynote speaker dan panelis :
Keynote Speaker : Bpk. Drs. Hamdani, MM, MSi, Ak (Direktur Anggaran Daerah Ditjen Keuangan Daerah KEMENDAGRI)
Panelis :
John Z. Nasaputra (Kabid Akuntabilitas Pemerintah Daerah Perwakilan BPKP Prov. Sumbar)
Alinursal Noer, SE, MM, Ak (Asisten III Bid. Kesra - Kabupaten Tanah Datar)
Dr. Efrizal Syofyan, SE, M.Si, Ak (Dosen Prodi Akuntansi FE UNP

Selamat Mengikuti Seminar.
Semoga berkontribusi terhadap penyiapan laporan keuangan Pemerintah Daerah di Sumatera Barat yang Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Salam,

24/7

Ini bukan bilangan pecahan. Ini bukan persoalan matematik yang menghasilkan bilangan 3,428571. Ini merupakan sebuah simbol yang makin banyak kita temui dalam iklan-iklan sebuah perusahaan/organisasi. Pesan yang ingin disampaikan adalah perusahaan/organisasi tersebut SIAP MELAYANI 24 jam sehari dan 7 hari seminggu (24 hours/7 days).

Komitmen yang luarbiasa. Ketika simbol 24/7 dilekatkan, maka anytime , perusahaan/organisasi tersebut SIAP untuk pelanggan (customers) mereka. Pertanyaannya adalah "apakah benar-benar terealisasi seperti itu?"

Sulit untuk kemudian menjawab, bahwa "iya" semua perusahaan yang mencantumkan 24/7 telah melakukannya ! Dengan kata lain, sepanjang tahun (tanpa ada "jeda" mereka telah melayani pelanggannya).
Sulit juga untuk dikatakan, 24/7 hanyalah sekedar simbol yang dalam prakteknya tidak seperti itu.
Perlu sebuah penelitian intensif dan kejujuran para pelaksananya.

Tetapi sesuatu hal yang jelas, dimana 24/7 itu PASTI [absolute] terealisasi adalah ketika dikaitkan dengan pengawasan Allah SWT, permohonan kita kepada Allah SWT dalam do'a-do'a kita, dan segala macam urusan yang berhubungan dengan itu.

Allah tidak pernah tidur, tidak pernah terluput dariNya segala sesuatu peristiwa apa pun yang terjadi di alam semesta ini. Kita haqqul yaqin dengan itu.

Jika kita boleh meragukan pelayanan sebuah perusahaan/organisasi, tentu kita tidak perlu ragukan 24/7 yang dapat kita simbolkan sebagai hubungan kita dengan Sang Khalik (hablumminallah).

Sampaikan do'a kita, kapan pun (anytime).
Sampaikanlah permohonan kita untuk pertolonganNya kapan pun (anytime)
dan
Yakin jugalah bahwa Allah SWT mengawasi kita kapan pun (anytime)
Allah SWT akan minta pertanggungjawaban kita atas aktifitas kita kapan pun itu (anytime)
24/7 - 24 jam sehari , 7 hari seminggu, 12 bulan setahun, sepanjang usia yang diberikanNya kepada kita

Wallahu'alam bisshawab


Jumat, 21 September 2012

Tahapan Penyusunan Anggaran

Budget sebagai outcome/hasil dari proses penyusunan budget (budgeting) merupakan tools bagi perusahaan dalam mencapai tujuannya secara efektif dan efisien. Tahapan penyusunan budget secara umum dapat dibedakan dengan dua pendekatan, yaitu conventional approach dan zero-based budgeting.

a. Conventional approach-- merupakan pendekatan yang banyak digunakan, terutama untuk perusahaan yang telah melakukan aktivitas bisnis sebelumnya (artinya pendekatan ini dipakai ketika perusahaan telah memiliki historical data)

b. Zero-based budgeting -- sebuah pendekatan kontemporer, dimana perusahaan lebih memilih untuk membuat rencana keuangannya berdasarkan "titik nol (zero)". Dengan kata lain, apa yang diperoleh pada periode sebelumnya tidak menjadi konstrain utama.Perusahaan akan fokus pada kegiatan/aktivitas yang akan dilakukan.

Pendekatan conventional  sebagai sebuah pendekatan yang muncul terlebih dahulu untuk banyak perusahaan tetap menjadi pilihan. Pembahasan berikut merupakan tahapan penyusunan budget dengan pendekatan conventional.

1.Mengidentifikasi kebutuhan akan team penyusun budget, jangka waktu yang dibutuhkan, dan berbagai hal lainnya. Langkah ini dirancang dan dieksekusi oleh manajemen perusahaan. Umumnya team penyusun budget dibentuk untuk perusahaan-perusahaan dengan skala menengah-besar. Bukan berarti perusahaan kecil tidak ada yang melakukan, tetapi team menjadi begitu penting ketika perusahaan itu sudah semakin besar skalanya. Kriteria dan latar belakang anggota team menjadi fokus perhatian, agar budget yang disusun betul-betul tersusun baik dan komprehensif
[bagaimana karakter anggota bisa mempengaruhi sebuah budget dapat dibaca postingan sebelumnya yang berjudul "Kasak Kusuk Perusahaan Kasut"]

2. Setelah team terbentuk dengan segala perangkatnya,team melakukan pengumpulan data dan informasi yang akan dibutuhkan dalam penyusunan budget.Berkaitan dengan kapan sesuatu disebut data dan kapan itu menjadi informasi , mungkin kita bisa menggunakan benag merah sebagai berikut : ketika yang kita dapatkan itu berpengaruh langsung terhadap pengambilan keputusan (decision making) maka itu disebut INFORMASI. Tetapi ketika yang didapatkan itu "belum" mempengaruhi susuatu keputusan yang akan diambil, maka disebut DATA.
Dalam penyusunan anggaran, kedua-duanya mesti dikumpulkan (gather) oleh team penyusun budget.
Data atau informasi itu dapat bersifat kuantitatif, kualitatif, berasal dari sumber pertama atau sekunder (olahan). Seperti jumlah penduduk, berita di media cetak/elektronik, dokumentasi/catatan perusahaan, dan lainnya.

3. Setelah data dan informasi berhasil dikumpulkan, maka langkah selanjutnya adalah mengolah data atau informasi dengan tools/alat bantu berupa metode ilmiah/statistik , matematis, atau formula yang telah teruji lainnya. Dapat dilakukan secara manual maupun terkomputerisasi.Misalnya data masa lalu tentang penjualan akan diolah dengan metode proyeksi garis lurus (dalam statistik misalnya dengan metode least-square).

4. Hasil olahan pada langkah 3 menjadi bahan utama bagi team penyusun budget dalam menyusun budget yang diinginkan. Budget - budget yang disusun bisa berjumlah sedikit atau banyak, relatif tergantung pada kebutuhan manajemen perusahaan tersebut.

Penyusunan budget dianggap selesai, ketika dokumen budget telah diapproved oleh manajemen perusahaan (diformalisasi dengan tanda tangan, biasanya direktur keuangan)

Demikian tahapan penyusunan budget, mudah-mudahan bermanfaat
Salam,





Bahan Untuk Mahasiswa Praktikum Manajemen Investasi

Berikut berita yang dimuat harian detikpagi edisi 21 September 2012 terkait risiko (atau return) yang akan diderita (didapatkan) seorang investor saat berinvestasi di pasar saham.
Silahkan diunduh dan kemudian dibaca untuk "bahan"  pada mata kuliah Manajemen Investasi

link : sumber

Terimakasih

Ibu Ibu Itu

"Bro, gue ada cerita buat blog lo!" , seorang teman yang sudah lama tinggal di ibukota menyampaikan hal itu dengan antusias saat kami bertemu beberapa waktu lalu
"Cerita apaan?!"
"Pokoknya bagus deh !"
"Apaan ?" penasaran saya menunggu ceritanya

Lalu berceritalah teman, yang kita sebut saja dengan Bob. Cerita tentang pengalamannya dua bulan sebelum kami bertemu pada hari itu.

Bob saat itu sedang berbelanja kebutuhan dapur. Istrinya yang sakit "terpaksa" meminta dirinya yang saat itu lagi cuti kerja untuk membeli kebutuhan rumah tangga mereka di pasar. Saat dipasar, berbekal daftar belanjaan yang diberi sang istri, Bob mulai membeli barang-barang yang tertera pada daftar tersebut. Hingga kemudian ia sampai di sebuah kedai, tempat barang-barang dapur, berupa tomat, sayur, dan sejenisnya.

Setelah selesai memilih sayuran , Bob mencoba menawar sayuran tersebut (walaupun ia tidak yakin, sipenjual akan mau).
"Berapa nih buk ?"
"Tiga ribuan. Biasa !"
"Dua ribuan ya !" iseng saja Bob menyebut angka tersebut. Dia sebenarnya sudah diberitahu sang istri kalau harga sayuran saat ini paling murah tiga ribu. Tidak ada lagi yang dibawah itu. Kalau ada, paling kalau sayurannya sudah layu. Tetapi sayuran ini tidak !
Agak lama si ibu penjual menjawab, tetapi kemudian " Ambillah. Sepertinya Mas memang membutuhkannya!"
Bob kemudian membayar dua ribu dengan perasaan menang.
===
Siangnya, karena sang istri sakit, maka tugas menjemput anak-anak dari sekolah pun menjadi tanggungjawabnya. Maka Bob berangkat ke sekolah Dita, anaknya. Sampai disekolah, bel pulang belum berbunyi. Bob kemudian duduk menunggu di sebuah warung. Dia kemudian leluasa mengawasi para orangtua yang mau menjemput buah hati mereka.
Bob kemudian melihat ibu penjual sayuran di pasar tadi dari kejauhan. Sepertinya si ibu juga menunggu anaknya.
Begitu bel sekolah berbunyi, anak-anak berhamburan keluar dari kelas. Ada yang langsung berjalan pulang, atau mencari transportasi,  dan bagi yang biasa dijemput orangtuanya, langsung mencari para orangtuanya.
Bob sudah bersama Dita. Mereka bersiap pulang.
Bob melihat si ibu penjual sayuran tadi berjalan memegang tangan 2 (dua) orang anak kecil sebaya Dita. Mereka berjalan menjauhi sekolah.
===
Ketika malam hari, Bob memutuskan untuk mencari gorengan untuk dimakan saat ia nanti mengerjakan pekerjaan kantor. Dengan mengendarai motor, Bob pergi menuju tempat para penjual gorengan.
Sesampai disana, lagi-lagi ia menemukan si ibu penjual sayuran di pasar tadi !
Rupanya si ibu juga menjual gorengan pada malam hari. Penasaran dengan semua itu, maka Bob memutuskan membeli gorengan di tempat si ibu.
Sesampai di tempat si ibu, ternyata ibu itu barusan memberikan sebungkus gorengan ke anak jalanan (dilihat dari pakaian mereka)
Anak-anak jalanan itu dengan wajah ceria mengucapkan terimakasih. Tercenung juga Bob, sebelum ia bertanya.
"Bu..jual gorengan juga?"
Kebingungan si ibu mengenali pembeli yang sepertinya sudah familiar dengannya itu. Berusaha mengingat..
"Saya yang tadi pagi membeli sayur di pasar dengan ibu. Yang nawar!" Bob menjelaskan.
"Ooo..iya..iya" akhirnya si ibu ingat
Berhubung sepi, maka Bob kemudian melanjutkan pertanyaannya.
"Boleh saya tanya Bu?"
"Silahkan Mas" dengan sopan si ibu menjawab
"Bapak ada ? Karena tadi pagi di pasar saya lihat ibu sendiri, menjemput anak juga sendiri, sekarang juga demikian. Lagi pula kayaknya ibu gak capek-capek. Kerja terus"
Tersenyum perempuan itu dan kemudian menjawab
"Bapak anak-anak sakit di rumah. Sudah 3 bulan akibat terkena stroke.Anak-anak juga masih pada di SD, jadi makanya saya yang harus melakukannya sendiri.."
Bob tahu si ibu itu lelah, tapi dari semangat dan tutur katanya, sepertinya si ibu tidak ingin orang mengasihani dirinya.

Bob kemudian menanyakan, mengapa di pasar si ibu mau saja mengurangi harga sayuran yang ia beli. Si ibu menjawab "Mas, rezeki itu dari Allah SWT. Begitu Mas menawar sayuran itu, mungkin Mas memang membutuhkan sekali dan kekurangan uang. Jadi saya percaya memang Allah menakdirkan dagangan saya saat itu dihargai dua ribu. Tidak mungkin ada yang nawar kurang kalau orang itu tidak kesulitan sekali!" mantap si ibu menjelaskan.

"Lalu tadi saya lihat ibu juga memberikan gorangan ke anak jalanan?"
"Sedikit saja Mas, mereka kelaparan. Kebetulan setiap ibu jualan mereka kesini minta, mungkin rezeki mereka lewat kami"

Bob semakin terpana, tidak disangkanya orang yang sepertinya "lebih kekurangan " dibanding dirinya ternyata punya konsep hidup yang lebih baik.

"Jadi gitu bro, sejak kejadian itu, gue jadi lebih bisa melihat segala sesuatu hal lebih baik. Insya Allah"
teman saya mengakhiri ceritanya.
 ===
 Pembaca yang berbahagia...

Saya mungkin tidak akan berpanjang-panjang lagi. Cerita diatas memiliki hikmah untuk kita semua. Bagaimana perjuangan seorang ibu merawat suaminya, membesarkan anaknya, menafkahi keluarga, dengan sebuah keyakinan bahwa Allah SWT senantiasa mengetahui dan akan menolong dirinya. Tiada ketakutan. Tidak ada kekikiran. Semuanya seakan-akan lapang bagi dia.Never Give Up. Never Surrender
Bukan berarti kemudian kita mengatakan tidak ada bapak-bapak yang melakukan hal yang sama !
Banyak bapak-bapak yang saya yakin melakukan pekerjaan dengan ikhlas untuk menafkahi keluarganya. Tetapi ketika seorang ibu-ibu yang melakukan, saya yakin kita lebih mendapatkan sebuah PESAN yang kuat.

Mudah-mudahan kita semakin menyayangi ibu kita, karena Rasul sendiri mengatakan bahwa " orang yang wajib kita santuni adalah ibu, ibu, ibu dan setelah itu baru bapak".
[do'a dan bakti kita tentunya terus kita lakukan, bahkan saat beliau sudah tiada]

Mudah-mudahan kita menjadi lebih bersimpati dan memperhatikan sekeliling kita. Tidak begitu saja main tawar dagangan seseorang. Menjadi lebih peduli kepada anak-anak jalanan yang membutuhkan uluran tangan kita. Mau berbagi ! Seperti yang dilakukan oleh ibu-ibu itu [demikian Bob menyebut , karena dia tidak mengetahui namanya]

Salam,

note :
terimakasih kepada Bob, mudah-mudahan share ceritanya ini menginspirasi kita semua.Insya Allah
Aamiin..


Kamis, 20 September 2012

Saat Titipan Itu Diambil Kembali

Pagi kemaren sekitar pukul 06.30 WIB, masuk sebuah pesan singkat ke handphone istri saya, dari adiknya di Jakarta, mengabarkan bahwa anaknya yang sudah lebih kurang sepekan di rawat di rumah sakit, pada layar monitor EKG (electrokardiograph) nya menunjukkan garis datar.Istri saya kemudian menelpon sang adik dan mengatakan , bahwa untuk sabar dan tabah menghadapi "kepergian" Zikri, yang berumur 6 bulan. Sekitar sejam kemudian, 07.30 WIB secara resmi pihak rumah sakit menyatakan secara resmi bahwa sang anak telah berpulang ke rahmatullah [Rabu, 19 September 2012]. Innalillahi wainnailaihi raji'un..

Sempat dipasang berbagai peralatan untuk mensupport kehidupannya, Zikri, yang didiagnosa menderita penyakit meningitis , anak ketiga dari Dede dan Yeni, meninggalkan kami semua, setelah "berjuang" melawan penyakitnya. Karena kehendak Allah SWT, pihak keluarga tidak dapat menghentikan "maut" itu, sedetik jua. Bahkan saat beberapa hari yang lalu, kondisinya yang secara medis sudah tidak tertolong, juga tidak bisa "maut" itu juga dimajukan sedetik jua. Kematian datang pada TEPAT waktunya !

Usaha manusia adalah ikhtiar semaksimalnya. Hasil akhir Allah SWT yang menentukan. Duka dan kesedihan menyelimuti kami semua.Keikhlasan dan kesabaran, mudah-mudahan selalu menjadi "pakaian" Dede dan Yeni sebagai orangtua, dan kami seluruh keluarga besar.Aamiin.

Pembaca yang berbahagia...

Sharing atas berita sedih ini bukan untuk mendapatkan simpati dari pembaca. Juga bukan untuk menyebarkan kesedihan, bukan menyampaikan ketakutan/ancaman. Tetapi untuk mengingatkan kita semua akan kematian. Bukankah sebaik-baik pemberi peringatan itu adalah KEMATIAN ?

Nasehat kematian dalam filosofi Minangkabau adalah melalui sebuah pepatah singkat : mumbang jatuah, kalapo jatuah (calon buah kelapa jatu, kelapa juga jatuh) -- artinya kematian itu tidak mengenal strata usia. Ia bisa datang sewaktu-waktu !

Zikri yang masih bayi, tentu tidak memiliki catatan dosa. Insya Allah, tentu tempatnya di jannah (surga). Kita berharap semua tentunya, kita berkumpul di surgaNya Allah SWT nantinya. Aamiin..

Lesson yang menarik  adalah, bagaimana kedua anak saya (Yazid dan Zahra), yang duduk di kelas V dan IV SD, saat dalam perjalanan pulang dari sekolah, membicarakan kepergian adik sepupunya. Mereka mendiskusikan, bahwa "Allah telah mengambil titipannya. Zikri yang merupakan titipan Allah kepada "om Dede dan tante Yeni" telah diambil kembali oleh yang punya"

Allahu Akbar...

Terkadang memang, karena kurangnya pemahaman kita, kita menganggap bahwa yang ada didunia ini adalah punya kita.Padahal kita cuma punya hak pakai.Hak milik sebenarnya tidak pernah lepas dari Yang Maha Memiliki. Allah SWT. Tuhan Yang Maha Kuasa !

Jika tititpan-titipan yang dapat berupa ; nyawa kita, harta, anak, jabatan, dan lainnya, diambil kembali oleh yang punya, tentu tidak dapat ditolak !
Pertanyaannya, apakah saat titipan itu diambil kembali, kita telah siap?

Untuk kita semua, mari kita persiapkan diri dengan sebaik-baik bekal, yaitu taqwa kapada Allah SWT.
Seandainya "kematian" itu datang pada waktunya, entah beberapa tahun lagi,  entah sebulan lagi, entah sehari lagi, entah beberapa menit lagi, kita menghadapNya dalam keadaan siap.
Siap dengan pahala dan amalan kebaikan yang LEBIH BANYAK dari catatan dosa kita !

Semoga Allah meridhoinya.
Aamiin..

Rabu, 19 September 2012

Tugas Kelompok Kelas Anggaran Rabu , Jam 7-9

Untuk mahasiswa/i yang mengambil MK : Anggaran Peusahaan (jam ke 7-9 , hari Rabu).
Berhubung pada hari ini saya tidak bisa ke kampus, maka diharapkan para mahasiswa dapat mengerjakan beberapa hal berikut :

1. Mengumpulkan pilihan tugas akhir -- yang telah anda siapkan (1 lembar). PRIBADI
2. Melakukan TUGAS KELOMPOK, dengan ketentuan :
a. Silahkan masing-masing mencari teman sekelompok (maksimal 1 kelompok 5 orang) , dengan persyaratan ; daerah asal tidak boleh sama diantara anggota !
b. Setiap kelompok memberi nama kelompok dan alasan pengambilan nama tersebut.
c. Melakukan forecasting dengan metode moment dan least square (kedua metode dilakukan) - dengan data historis :
Tahun                   Penjualan/Sales (Y)-dalam uni
2007                               10.200
2008                               10.800
2009                               12.000
2010                               11.500
2011                                11.000

tentukan Y' (forecast) untuk tahun 2013

d. Setelah memperoleh angka forecast untuk tahun 2013, buatlah Anggaran Penjualan (Sales Budget) dengan rincian penjualan pertriwulan (pertiga bulan) dari total setahun adalah
Triwulan I = 25%   , Triwulan II = 20% , Triwulan III = 25%  , Triwulan IV = 30%

Harga jual produk perunit = Rp. 10.000,- dan untuk triwulan II dan IV , naik Rp.1.000,-
Nama perusahaan dibuat pakai nama kelompok anda

Demikian disampaikan,
Agar Pilihan Tugas Pribadi dan  pengerjaan kelompok DIKUMPUL HARI INI juga di Prodi D3 (Ibu Vivi). Dibuat di kertas selembar/double folio.

note :
semua anggota yang dibuat di kertas kerja adalah yang betul2 BEKERJA/hadir dan bekerja
saat minggu depan dilakukan pengecekan, tidak ada anggota kelompok yang tidak tahu hasil pekerjaan kelompoknya !
Demikian, terimakasih
Selamat Bekerja !

Tugas Untuk Kelas Akuntansi Biaya

Kepada mahasiswa yang kuliah Akuntansi Biaya dengan dosen Hendri Andi Mesta (4267), jadwal pengganti : Rabu pukul 09.40-12.10

Berhubung istri saya sakit, maka pada hari ini Rabu, 19 Sptember 2012, perkuliahan ditiadakan dan DIMINTA kepada mahasiswa untuk mengerjakan soal sebagai berikut (dikerjakan pada buku tugas--dan dikumpul ke Prodi manajemen/Bpk.Hendra--hari ini juga, sesuai waktu akhir perkuliahan/paling telat !).

TUGAS BERSIFAT PRIBADI

1. Melakukan resume singkat mengenai pengertian biaya (cost) dan pengklasifikasian biaya (cost classification).


2. Menjawab pertanyaan berikut (dikutip dari testbank-Horngren):


Axle and Wheel Manufacturing currently produces 1,000 axles per month. The following per unit data apply for sales to regular customers:

                  Direct materials                                         $30
                  Direct manufacturing labor                            5
                  Variable manufacturing overhead                 10
                  Fixed manufacturing overhead                     40
                       Total manufacturing costs                      $85

a.     The plant has capacity for 2,000 axles and is considering expanding production to 1,500 axles. What is the total cost of producing 1,500 axles?
b.    What is the per unit cost when producing 1,500 axles?

3.      Mencari sebuah perusahaan manufaktur yang ada di Indonesia. Sebutkan nama perusahaan tersebut dan industrinya ? Kemudian sebutkan biaya-biaya yang dimiliki oleh perusahaan tersebut (20 biaya). Kelompokkan biaya-biaya tersebut kedalam biaya langsung, biaya tidak langsung, dan lainnya.

4.      Mengapa sebuah perusahaan perlu mengelola biaya-biaya ? Apa yang akan terja seandainya biaya biaya tersebut salah di kelola dan salah perhitungan/pencatatannya.

Demikian tugas ini diberikan , untuk dilaksanakan sebaik-baiknya.
Diharapkan selama pengerjaan , dapat menjaga ketenangan dan ketertiban !
Terimakasih. Selamat Bekerja !

Bendi

[untuk yang baru dilantik menjadi pengurus dan anggota sebuah organisasi]

Alat transportasi tradisional yang biasanya beroda dua, berupa kereta (carriage) yang ditarik oleh seekor kuda, merupakan moda transportasi yang sampai saat ini masih dijumpai. Telah ada sejak zaman pemerintahan Belanda, nama kendaraan seperti ini , dikenal secara umum dengan nama delman -- sehingga ada lagu naik delman istimewa ku duduk dimuka-- (diambil dari nama penemunya, yaitu Charles Theodore Deeleman.

Di beberapa daerah di Indonesia, seperti Jakarta, dikenal dengan nama sado  (dari kata dos-à-dos (punggung pada punggung, arti harfiah bahasa Perancis, yaitu sejenis kereta yang posisi duduk penumpangnya saling memunggungi). Atau nama dokar , yang diyakini dari bahasa Inggris,   dog car dimana ada yang mengartikan sebagai kendaraan yang ditarik oleh anjing (atau binatang). Di Yogyakarta, ada istilah andong , dan masih banyak lagi  istilah lain untuk kendaraan seperti ini yang dikenal di negara Indonesia.Dimana perbedaannya biasanya terlihat pada jenis roda dan jumlah rodanya.

Untuk di daerah Sumatera Barat (dan juga beberapa daerah di Sulawesi), istilah bendi menjadi nama untuk kendaraan yang biasa digunakan untuk membawa penumpang ini. Meskipun semakin berkurang jumlahnya, karena makin menjamurnya ojek dan moda transportasi lain, namun bendi merupakan kendaraan yang mampu membawa nostalgia dan pengalaman yang mengesankan.

Postingan saya berikut, bukan membahas dari sisi transportasi atau sejarah, tetapi ke sebuah filosofi Minangkabau yang mungkin pernah pembaca baca atau ketahui, berkaitan dengan alat transportasi tersebut. Yaitu kalimat :

kusia buto (kusir buta)
kudo buto (kuda buta)
panumpang pun buto  (penumpang juga buta)

Bendi yang biasa membawa penumpang dikemudikan oleh seorang kusir, yang apa jadinya jalan bendi tersebut, jika yang mengemudikan buta, sang kuda juga buta, para penumpang didalamnya juga buta.
kalau salah satunya tidak buta, mungkin masih ada harapan untuk selamat. Tetapi jika semuanya "buta" ?
Wallahu'alam bisshawab

Itulah sebuah gambaran berjalannya sebuah institusi tak tentu arah.

Mari kita bahas , sebagai bahan masukan dalam pengelolaan sebuah organisasi, yang diharapkan mampu bersaing di masa yang akan datang dan berkontribusi positif maksimal terhadap lingkungannya.

Bendi merupakan pemisalan organisasi tersebut.
Kusir merupakan pemimpin yang diamanahkan memimpin para anggota di organisasi tersebut.
Kuda merupakan "sistem" yang dimiliki oleh organisasi tersebut.
Penumpang merupakan orang-orang dalam  organisasi tersebut.

Organisasi yang baik dan akan sukses adalah organisasi (lembaga/institusi) yang HARUS memiliki ketiga komponen tersebut dalam kondisi tidak buta.

Pemimpin paham dan memiliki visi yang jelas.
Sistem yang ada dalam organisasi itu tertata dengan baik, dan memiliki auto-immune yang mampu menangkal pengaruh negatif dari luar.
Anggota organisasi yang juga paham dan mendukung visi yang ingin dicapai dan mau berkontribusi .

>>Jika pemimpin oke, sistem oke, tetapi para anggota "buta". Tidak mau tahu, cuek, dan tidak berkontribusi, tentu organisasi akan lamban bergerak. Seorang pemimpin tidak mungkin bekerja sendiri, tanpa dukungan bawahannya.

>>Jika sistem oke, anggota organisasi juga "bersemangat". Tetapi dapat pemimpin yang "melempem". Organisasi juga tidak akan berjalan baik.Dengan "power" yang ia miliki, seorang pemimpin bisa jadi menyalahgunakan kekuasaannya dan membawa organisasi ke arah yang salah.

>>Pemimpin oke, anggota oke, tapi tidak didukung sistem, maka hasilnya juga tidak akan maksimal. Walaupun ada yang mentakan , yang penting "the man behind the gun"nya , tetapi dalam persaingan, sebuah sistem yang baik, mutlak diperlukan.

Sistem dalam hal ini bisa berupa aturan yang jelas, fasilitas teknologi informasi, dan lainnya.

Lalu bagaimana agar "bendi" ini dapat memiliki "kusir" yang oke, "kuda" yang oke, dan "penumpang" yang oke juga ??
Tentu ini bukan sesuatu yang semudah membalik telapak tangan. Banyak hal yang harus disiapkan, selain berbagai pra-kondisi yang harus terpenuhi. Tetapi dengan memahami bahwa gerak sebuah organisasi merupakan SINERGI antara ketiga faktor tersebut, maka Insya Allah organisasi akan sukses dan berhasil.

Semoga bermanfaat !