Selasa, 11 Desember 2012

Hidup Seperti (Perputaran) Roda Pedati

Entah berapa kali anda pernah mendengar ungkapan seperti judul diatas. Mungkin juga, anda pernah mendengar / membacanya dengan versi yang berbeda. Intinya sama, bahwa kehidupan yang dijalani dapat diibaratkan seperti jalannya roda pedati.

Seandainya kemudian kalimat tersebut tidak dikaji lebih dalam, maka maknanya mungkin hanya sekedar : BAHWA HIDUP ITU TURUN NAIK. ADA MASA DIATAS DAN ADA MASA DIBAWAH .
(Mungkin) Hanya itu !

Bagi saya pribadi, awalnya juga demikian, tapi kemudian terpikir : Mengapa Pedati ? Mengapa tidak roda bendi ? Mengapa tidak roda sepeda, atau moda transportasi lain yang ada roda nya?

Pembaca boleh tidak sependapat dengan saya, tapi sharing ini mudah-mudahan menginspirasi :

1. Pedati, merupakan sarana yang digunakan untuk membawa "beban" , seperti pasir, batu bata, kerikil, dan lainnya. Dengan menggunakan pendekatan tersebut, maka kita dapat menganalogikan ke kehidupan kita. Bahwa hidup adalah sebuah "BEBAN" . Maksudnya, kehidupan yang kita jalani bukan tanpa tanggung jawab. Ada MISI yang kita bawa, misi untuk menjadi khalifah di muka bumi, yang mengerjakan amar ma'ruf nahi munkar. Beban yang hanya manusia "mampu" memikul, karena ketika beban itu akan dipikulkan ke gunung , maka gunung pun tak sanggup (lihat dalam Al Qur'an).

2. Meskipun memikul beban, maka beban yang kita peroleh tersebut adalah beban yang dapat kita pikul. Sebagaimana firman Allah SWT yang mengatakan, bahwa tidak akan ditimpakan beban ke manusia, beban yang tidak dapat ia pikul (QS Al Baqarah).
Hal ini juga sebagaimana pedati yang tidak ada akan diisi overload oleh mereka yang normal.

3. Pedati adalah sarana yang menggunakan binatang kerbau dan ada manusia sebagai pengendaranya. Maka analogi dalam kehidupan adalah, bahwa manusia memiliki sifat binatang dan manusia dalam dirinya. Atau secara bahasa yang lebih halus, memiliki potensi baik dan potensi buruk (sekaligus). Keberhasilan pedati adalah terletak dari sisi manusia saat mengendalikan kerbaunya.

4. Roda pedati yang besar merupakan gambaran kehidupan yang dijalani. Saat ada bagian yang diatas , maka karena terhubung pada satu center/pusat, maka akan ada kemungkinan bagian dari roda pedati tersebut yang akan juga dibawah.

Sehingga kehidupan mestilah dihadapi dengan keyakinan bahwa segala sesuatunya itu akan dipergilirkan.

5. Roda pedati akan begitu terasa saat ada jalanan yang tidak rata dan berbatu. Begitulah kehidupan. Saat-saat menghadapi masalah KEYAKINAN untuk bisa menghadapinya agar tetap bisa jalan mestilah diperlukan. Jangan menyerah. Jangan Putus Asa.

Mungkin itu beberapa, jika ada pembaca yang bisa menambahkan saya sangat mengapresiasi.
Mudah-mudahan bermanfaat.

Salam,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar