Selasa, 18 Desember 2012

Tamu , Umat , Maut

Rasanya hukum kelembaman kembali mengusik, dimana hukum ke-3 dari hukum gerak ini mengatakan bahwa : jika sebuah benda bergerak maka ia akan cenderung untuk terus bergerak , sementara benda yang diam maka ia akan cenderung diam.
Seperti saya yang sudah cukup lama untuk tidak memposting "sesuatu" . Entah karena aktifitas lain, tetapi  mungkin  hukum kelembaman berlaku. Alhamdulillah , dengan massa yang cukup besar berupa dorongan  untuk selalu berbagi, maka saya kembali hadir.

Kali ini kita membahas 3 (tiga) kata yang memiliki jumlah huruf yang sama dan huruf-huruf yang sama pula, tetapi berbeda posisi. Ketiga kata yang jadi judul tersebut adalah Tamu , Umat , dan Maut. Sama-sama empat huruf , dan sama-sama terdiri dari huruf A , M , T , dan U.

Lalu, ada apa dengan ketiga kata itu ?
Sebenarnya saya ingin menjadikannya dalam sebuah kalimat yang berbunyi : Tamu Umat Maut , atau Maut Tamu Umat. Maksudnya ; Tamu (dari) (sebuah) Umat (adalah) Maut , atau Maut (adalah) Tamu (dari) (sebuah) Umat.
Apakah para pembaca sudah mulai menangkap pesannya ?

Pembaca yang berbahagia, mari kita bahas satu-satu.

Tamu , merupakan kata yang kita pakai untuk orang yang datang ke rumah kita atau suatu acara. Ibaratnya orang yang datang, maka tamu tersebut HANYA sebentar dan akan pergi kembali.
Kita adalah tamu di dunia ini , kita adalah musafir yang SINGGAH sebentar untuk kehidupan akhirat yang abadi. Jika memang kita HANYA tamu di dunia ini, mengapa kita seakan-akan mau selamanya di dunia ini ?

Umat , adalah keseluruhan mereka yang hidup di atas bumi ini, Kita menggunakannya dalam banyak hal , umat muslim, umat kristen, umat manusia, dan sebagainya. Intinya kita adalah bagian dari orang-orang yang ada di bumi ini. Tidak ada yang tidak disebut sebagai umat manusia , jika memang orang-orang itu memiliki kekhasan seperti manusia.

Maut , adalah kematian, ajal, atau berakhirnya kehidupan didunia ini untuk bersiap menjalani kehidupan lain.

Jadi jika Tamu Umat Maut -- berarti kita sebagai manusia menunggu datangnya sang maut. Tamu yang pasti datang TEPAT pada waktunya. Masalahnya kita tidak mengetahu waktunya yang tepat. Tetapi kita yakin, ia akan datang.

Oleh karena kita akan kedatangan tamu, maka tentu kita persiapkan diri untuk menyambutnya. Bukan berarti mengingat kematian membuat kita tidak memaksimalkan kehidupan dunia ini, tetapi karena kita yakin bakal mati lah maka ketika BETUL BETUL melakukan yang terbaik di dunia ini !

Banyak-banyak mengingat kematian akan melunakkan hati kita.
Insya Allah, kita akan menjauhi kesombongan, dan memperbanyak bekal untuk pulang ke kampung akhirat !



Tidak ada komentar:

Posting Komentar