Selasa, 13 November 2012

Lelucon Ajo (part ciek)

Mendengar CD Lagu (+lawakan)  Ajo Andre (musisi dan pelawak Minang) , yang kadang duet dengan Santi Martin, kadang dengan One, kadang dengan Upiak Amba, atau Cik Uniang, atau kadang dengan yang lain, membuat suasana "cair" dan syaraf-syaraf otak kita sedikit mengendur. Bahkan ide-ide akan bisa muncul, setelah mendengar "garah" ajo , baik pada lagu, terutama pada lawakan yang muncul di awal lagu (biasanya).

Sebagai bentuk apresiasi, agar lawakan Ajo, juga bisa dinikmati oleh pembaca, maka saya akan mencoba menuliskan beberapa lawakan tersebut yang biasanya berformat voice. Mudah-mudahan tidak mengurangi esensi lawakan dan tetap bisa membuat pembaca tersenyum  [sebelumnya terimakasih kita sampaikan kepada Ajo Andre dan team]. Judul merupakan kreativitas saya sendiri demikian juga pemilihan kata/penggunaan kalimat.[mungkin penggunaan bahasa Indonesia agak sedikit mengurangi "spirit" lawakannya dibanding bahasa asli yang dibawakan Ajo, untuk itu mohon dimaklumi)

Mohon ma'af jika ada kesamaan nama dan tempat atau lainnya. Tidak ada maksud mendiskreditkan seseorang, sesuatu, atau lainnya. Hanya sekedar "berbagi" kejenakaan Ajo Andre.Terimakasih.

(Un)Broken Comb

Seorang pedagang Minang yang berjualan kaki lima di Pasar Tanah Abang menggelar dagangannya. Pedagang tersebut berjualan sisir plastik (bahasa Minangnya, sikek). Dengan bersemangat si pedagang memulai aksinya :
"Silahkan pilih..silahkan pilih ! Sisir asli anti patah!"
"Lihatlah sisir asli anti patah..betul-betul kuat !" pedagang tadi terus berkoar-koar sambil memukul-mukulkan sisir yang ia jual --untuk membuktikan bahwa sisir tersebut memang tahan patah.
Orang-orang semakin berdatangan melihat "aksi" pedagang tadi.
Saking bersemangat, tiba-tiba "BRAKK !"
Suara sisir patah membuat suasana yang tadinya seperti suara lebah menjadi hening. Tapi tak begitu lama..
"Terbukti kan Bapak/Ibu, sisir yang saya jual sama luar dalam. Itu tanda sisir asli !" ternyata pedagang tadi tidak kehilangan akal
Orang-orang kemudian ada yang tersenyum, ada yang tertawa, dan ada juga yang geleng-geleng kepala.


Bule Kuliner

Seorang turis mancanegara yang untuk kedua kalinya mengunjungi Indonesia bertekad untuk mencicipi kuliner sate khas negeri Zamrud Khatulistiwa ini. Perjalanannya pertama adalah Bali, disana kemudian ia mendapati penjual Sate Ayam, setelah ia cari di kamus maka ia kemudian memperoleh kesimpulan bahwa sate ayam adalah jenis sate yang bahannya dari daging hewan ayam. "Mmm..lezat.." demikian komentar bule tadi.
Saat perjalannnya sampai ke Surabaya, maka ia pun menemui penjual Sate Kambing, setelah dibukanya kamus, maka ia kemudian memahami bahwa sate kambing adalah sate yang dagingnya dari hewan kambing.
"Mmm..enak.." demikian kesimpulan bule tadi.

Akhirnya perjalanan bule tadi sampai di Pariaman, Sumatera Barat. Ketika ia melihat ada penjual sate, maka ia pun menghampiri. "Sate Ajo Kudun", begitu ia baca tulisan yang tertulis di gerobak sate. Dibukanya kamus yang setia menemaninya. Ia ingin mengetahui juga jenis sate yang akan ia beli. Tapi ia tidak menemukan kata Ajo Kudun dalam kamusnya.
Dengan bahasa Indonesia yang terbata-bata ia bertanya ke penjual sate" Ma'af..boleh tahu Ajo Kudun itu binatang jenis apa ?" karena selama ini ia telah mencoba sate ayam dan sate kambing, maka ia juga yakin sate di Pariuaman ini juga tidak jauh beda.Tanpa merasa ada yang salah dengan pertanyaannya.
Ajo Kudun, si penjual sate, merah telinganya mendengar pertanyaan si bule.
"Dasar bule.., den saik talingo ang beko.."gerutunya dalam hati [saya sayat telingamu nanti]



Path to Heaven

Seorang ustad menerima undangan ceramah dari jamaah suatu kampung. "Wirid diadakan di surau Ambacang" demikian undangan yang ia terima.
Sang ustad kemudian pada waktu yang telah ditentukan tersebut lalu bersepeda menuju kampung yang mengundangnya. Karena sepanjang perjalanan ia tidak menemukan surau yang dimaksud, akhirnya ketika melihat sekumpulan pemuda yang sedang main domino di lapau (warung) maka ia pun berhenti untuk bertanya.
"Assalamu'alaikum..."
"Wa'alaikumsalam.." jawab para pemuda sambil menoleh ke sang ustad.
"Ambo (saya) mau tanya..surau ambacang dimana ya?"
Lalu seorang pemuda kemudian menjawab "ustad lurus saja, nanti ada simpang tiga, maka ustad belok ke kanan, tidak jauh setelah belok itu , ustad akan lihat ada surau sebelah kiri. Disampingnya ada pohon ambacang (tanaman sejenis mangga, pen.)"
"Ooo..terimakasih..ya" kata si ustad.
Tapi baru beberapa langkah, si ustad kemudian berbalik dan berkata
"Apa setelah isya nanti kalian mau datang ke surau?"
"Kenapa ustad?" heran para pemuda tadi
"Karena saya akan menunjukkan jalan ke surga."
Para pemuda tadi saling berpandangan.
"Ambo permisi..assalamu'alaikum.."
"Wa'alaikumsalam.."
Setelah sang ustad pergi, maka para pemuda tadi langsung berkomentar :
"Betul-betul mengherankan, jalan ke surau ambacang saja tidak tahu. Ee..malah mau menunjukkan jalan ke surga pula.."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar