Kamis, 08 November 2012

The Body In Shroud

Kemaren ada yang mati. Bendera hitam di depan rumah yang saya lewati dan kumpulan orang-orang yang duduk di depan rumah tersebut menunjukkan ada yang telah meninggal dunia.
Sebelumnya, keluarga saya juga ada meninggal. Tidak diduga. Ketika dibawa ke rumah sakit, beliau mengatakan sakit pinggang, ketika meninggal kata dokter ternyata disebabkan karena adanya adanya bagian pencernaan bermasalah.Kami seakan tidak percaya. Tapi itulah ketentuanNya.
Innalillahi wainnailaihi raji'un.

Katanya setiap satu jam ada 600 orang penderita stroke yang meninggal di dunia, setiap satu jam ada  46 orang yang meninggal di Indonesia akibat rokok, setiap satu jam ada 2 orang ibu yang meninggal di Indonesia saat persalinan [silahkan di ketik "orang mati setiap jam" di Google].
Berbagai data statistik lain tentu akan bisa kita peroleh.

Mati karena penyakit, kecelakaan, atau penyebab lainnya merupakan "penyebab" menurut kita. Secara tegasnya kita kemudian mengatakan bahwa SURATANNYA telah datang. Tidak bisa ditunda sedikit pun , tidak bisa dimajukan sedikit pun. Entah dimana, entah kapan, entah saat bagaimana !
Just prepare your self !

Pembaca yang berbahagia..

Kematian adalah rahasia sang Ilahi. Kita tidak akan membicarakannya lebih jauh lagi.
Saya kali ini akan mencoba mengajak pembaca untuk "meninjau dari sudut pandang si-mayat"
Jasad dalam kafan. The body in shroud !

Apa yang kira-kira dipikirkannya ? Apa yang kira-kira ada dalam perasaannya?
Saat jasad sudah dimasukkan ke liang lahat dan para pelayat sudah meninggalkannya, dalam sebuah kitab dikatakan "ketika mayat telah dikuburkan, lalu orang-orang yang mengantarkannya itu telah kembali pulang, maka si roh yang akhirnya telah dipersatukan kembali dengan jasadnya itu guna memenuhi peraturan Allah, untuk sesaat masih sempat mendengarkan suara-suara sandal (langkah kaki) dari para pengantarnya"
Bagaimana jenazah dalam kafan bereaksi ?

Saat jenazah mengetahui bahwa ia memiliki KEBAIKAN yang banyak dan selama di dunia ia memenuhi kewajibannya sebagai hamba Allah, maka Insya Allah ia akan tenang dan siap menjawab pertanyaan malaikat Munkar dan Nankir.

Saat jenazah mengetahui bahwa ia di dunia HANYA melakukan kemaksiatan dan melalaikan perintah Allah, maka kemungkinan ia akan BERSEDIH dan MENYESAL serta memohon dikembalikan ke dunia untuk memperbaiki diri [tapi tentu hal ini sudah terlambat !]

Kita yang akan menjadi "sosok" dalam kain kafan itu HARUS BERTINDAK MENGAMBIL JALAN KESELAMATAN, agar siksa kubur dan azab akhirat bisa kita hindari ! Insya Allah...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar