Rabu, 14 November 2012

Variable Budget (Part 1)

Anggaran operasional (operating budget) yang disusun perusahaan (contohnya ; anggaran penjualan atau anggaran produksi) berdasarkan satu titik output/tingkat keluaran. Artinya, ketika forecasting yang dilakukan menghasilkan satu "angka penjualan" (sales level), maka anggaran-anggaran yang disusun merujuk kepada tingkat output (sales level) tersebut. Sehingga budget-budget yang disusun berdasarkan satu tingkat output tertentu (yang fix/tidak berubah) dikelompokkan kedalam FIXED BUDGET atau STATIC BUDGET.

Perusahaan pun menyadari,  uncertainty (ketidakpastian) pada masa yang akan datang dapat memberikan kemungkinan tercapainya (100%) angka sales level yang telah di setting sedemikian rupa, termasuk "menurunkannya" ke dalam berbagai budget operasional.
Demi mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan tersebut, maka disusun jugalah budget variabel atau flexible budget oleh team penyusun budget. Hal ini dengan tujuan, ketika dalam perjalanan waktu (periode budget) ada kemungkinan nilai capaian tidak FULL 100% (bisa lebih atau kurang) , maka perusahaan telah memiliki rencana keuangan yang SIAP digunakan untuk capaian tertentu (baca : relevant range).
Penggunaan budget variabel terutama ditujukan untuk biaya-biaya tidak langsung yang dimiliki perusahaan,
Sebagai catatan , variabel budget bukanlah budget yang berisikan biaya-biaya yang bersifat variabel !

Relevant range atau rentang yang relevan merupakan kisaran tingkat output (dari nilai tertentu sampai nilai tertentu) yang masih dapat menggunakan variable budget. Artinya, budget variabel walaupun memiliki ke fleksibelan, tapi juga ada batasannya.
Ilustrasinya seperti berikut ini :
Anda mungkin pernah memesan delivery order salah satu franchise makanan (misalnya ayam goreng). Saat pesan, anda akan diberitahu bahwa minimum order (minimal pesanan sejumlah nilai tertentu / Rp) harus terpenuhi (Rp.50.000,- misalnya). Hal ini secara implisit menginformasikan pada kita bahwa "biaya yang akan mereka keluarkan, akan tertutupi jika ada pesanan minimal sekian, misalnya untuk BBM motor (karena biasanya mereka antar memakai sepeda motor), perawatan peralatan, atau gaji tukan antar).
Titik Rp.50.000,- (atau setara sekian unit produk merupakan titik minimum).
Kemudian pada kasus perusahaan yang sama, anda akan memesan ayam goreng dan teman-temannya itu untuk satu kelas (misal 50 orang) , maka saya bisa mengatakan bahwa anda akan dikenakan charge tambahan !
Lho, kok ?! Karena menurut anda aneh, pesan Rp.50.000,- saja free of charge, kok pesan lebih banyak bisa tambah bayar ?
Sebenarnya hal ini disebabkan karena delivey-nya franchise tadi HANYA mampu membawa maximum sebanyak yang muat di box sepeda motornya saja. Tetapi ketika pesanan tersebut harus dibawa dengan mobil box, maka perusahaan tidak "memasukkan" bagian itu dalam budgetnya. Karena biaya mobil, sopir, maupun lainnya tentu beda dengan sepeda motor.
Makximum yang muat dalam box-nya itulah yang dikatakan sebagai titik maksimum.
Jadi budget yang fleksibel tersebut bermain pada satu kisaran, entah dari titik A sampai B, atau nilai 1000 - 2000, atau lainnya. Yang jelas, budget tersebut ada batasannya, tidak bisa unlimited !
Mengenai nanti, dalam prakteknya perusahaan tidak memberikan tambahan ongkos ke pelanggannya itu lain soal, karena hal tersebut lebih ke strategi pemasarannya.

Lalu bagaimana tahapan penyusunan variable budget ?
Tidak berbeda dengan tahapan penyusunan budget lainnya, dimana data/informasi merupakan bagian yang perlu di penuhi. Terutama berkaitan dengan activity base/ cost-driver dari biaya-biaya tidak langsung.
Tahapan tersebut :

1. Mengidentifikasi keseluruhan biaya yang dimiliki , terutama biaya yang tidak langsung
2. Biaya yang tidak langsung, yang memiliki sifat semi variabel harus dipisahkan untuk memperoleh unsur biaya variabelnya dan unsur tetapnya.(dengan metode yang akan dijelaskan nanti)iabel berbentuk kolom
Hal ini karena budget variabel tidak mengenal yang namanya biaya semi-variabel.
3. Menyusun budget variabel berbentuk tabel
4. Menyusun budget variabel berbentuk kolom


...akan dilanjutkan ke bagian 2.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar