Sabtu, 27 Oktober 2012

PQ 
[P for Pemuda , Q for Qurban]

Salam untuk semua..

Hari Raya Haji telah kita lalui bersama. Kalimat takbir, tahmid, dan tahlil, berkumandang di hampir setiap sudut negeri dan penjuru dunia. Darah-darah hewan qurban telah membasahi bumi, Daging-dagingnya telah dikonsumsi atau didstribusikan kepada yang berhak. Mudah-mudahan ketakwaan kita semakin meningkat. Bukan karena darah dan daging hewan yang kita qurbankan, tetapi karena keimanan dan ketundukkan kita kepada Yang Maha Kuasa. Aamiin...

Idul Adha tahun 2012 ini, atau 1433 H jika dengan kalender hijriah, berdekatan pelaksanaannya dengan peringatan Sumpah Pemuda yangjatuh setiap 28 Oktober. Sebuah momen yang perlu kita maknai bersama.

Peristiwa pengorbanan Nabi Ismail (dan juga Nabi Ibrahim, selaku orangtua) merupakan "real story" yang pantas kita teladani bersama. Sebagai seorang (calon) pemuda, karakter Nabi Ismail merupakan karakter pemuda yang tangguh, beriman, dan taat kepada orangtua. Kombinasi karakter yang sepertinya sedikit menghilang di sebagian pemuda Indonesia.
Cerita "sedih" tentang pelajar/mahasiswa dan atau pemuda Indonesia lainnya juga pernah saya coba "ungkit" dalam Tawur Ngawur.

BERBEDA sekali ketika kita melongok sejarah para pemuda Indonesia di saat-saat perjuangan melawan penjajah. Puncaknya adalah ketika dalam Kongres Pemuda II di tanggal 28 Oktober 1928, dimana lahirnya SUMPAH PEMUDA. Sebuah sebuah dan janji untuk senantiasa ;
Berbangsa Satu, Bangsa Indonesia
Bertanah Air Satu, Tanah Air Indonesia
Berbahasa Satu, Bahasa Indonesia

Komitmen para PEMUDA Indonesia ini merupakan tekad untuk mewujudkan beberapa hal, diantaranya ; mengharumkan nama Indonesia, tidak berpecah belah, mewujudkan persatuan dan kesatuan, membangun negara Indonesia, dan tidak membiarkan segala bentuk penjajahan kembali ke Indonesia (baik penjajahan fisik maupun non-fisik) !

Pemuda Indonesia yang Insya Allah akan mampu melakukannya adalah pemuda Indonesia yang siap berkorban.
Ibadah qurban merupakan bentuk bagaimana karakter siap berkorban (untuk negara) dan  ketakwaan (kepada Yang Maha Kuasa) wujud melalui penyembelihan hewan qurban yang dianalogikan sebagai PENYEMBELIHAN SIFAT-SIFAT HEWAN dalam diri kita !
Meskipun para pemuda , mungkin sebagian besar, belum ada yang "ikut qurban" tetapi para pemuda lah yang banyak berkontribusi dalam pelaksanaan pemotongan hewan-hewan tersebut. Gotong-royong para pemuda dengan masyarakat lainnyalah yang ikut menyukseskan Qurban 1433 H.
Saya yakin, para pemuda Indonesia pun siap berqurban sebagaimana pengorbanan yang telah ditunjukkan.

Semoga pemuda Indonesia tidak lagi menjadi korban !
Semoga pemuda Indonesia tidak lagi memakan korban !
Semoga pemuda Indonesia siap berkurban !
Semoga pemuda Indonesia siap berkorban mewujudkan amanat Sumpah Pemuda 1928 !
Aamiin..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar