Minggu, 09 September 2012

Menggunakan Anggaran Seperti Bermain Anggar

Budget (anggaran) jika ditelusuri bisa dianggap berasal dari kata Perancis "bougette" yang berarti tas kulit (leather bag). Jika kemudian dikembangkan lebih jauh dapat juga diartikan sebagai  kantong atau dompet dan sejenisnya. Dengan makna seperti itu, maka ketika berbicara anggaran maka kita pada hakekatnya memang berbicara tentang "arus" uang. Bukankah dompet/kantong memang menjadi tempat menyimpan uang.

Bahkan jika kita telaah lebih jauh, dulu orang-orang menyimpan koinnya (karena waktu itu alat tukar menukar yang ada diawal perkembangannya berupa logam/tembaga/besi yang dipipihkan berupa koin) di kantong kulit yang diikatkan pada pinggang (biasanya). Kalau dalam bahasa Minang, kata yang bisa disandingkan adalah kampia, uncang (wadah penyimpan uang, atau bisa juga sirih)

Pembahasan kita tentang kata Anggaran pada postingan saya kali ini dikaitkan dengan kata ANGGAR.
Walaupun masih opini pribadi, maka saya berpendapat , anggaran (sebuah perusahaan), dapat di ibaratkan dengan olahraga permainan ANGGAR. Dengan kata lain, Anggaran "bisa dianalogikan" dengan ANGGAR (olahraga)

Sebelumnya, biar pembaca tidak begitu saja menerima, maka saya telah mencoba mencari tentang anggar itu sendiri. Sebagaima kutipan langsung yang berasal dari laman wikipedia , maka : Etimologi kata "anggar" dalam bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Perancis "en garde", artinya dalam Bahasa Indonesia berarti "bersiap". Kata "en garde" digunakan sebelum permainan anggar dimulai, untuk memberi perintah "bersiap" kepada pemain. Dalam bahasa Perancis sendiri anggar disebut sebagai escrime.

Memang kalau dikaji lebih jauh, sepertinya kurang berhubungan.Untuk itu, pemaknaan ANGGARAN dengan ANGGAR akan saya uraikan sebagai berikut :

1. Anggaran diibaratkan permainan pedang tersebut, karena anggaran dan pedang, dapat digunakan untuk melindungi diri (atau perusahaan dengan anggarannya), dari ancaman pesaing (lawan bisnis).

2. Anggaran seperti alat yang digunakan dalam olahraga permainan itu (dalam cabang olahraga tersebut terdiri dari 3 jenis ; yaitu Floret, Sabel, dan Degen). Alat yang digunakan untuk mencapai sasaran (memperoleh poin, atau mencapai visi dan misi dalam bisnis sebuah perusahaan)

3. Permainan anggar dilakukan pada lapangan/area tertentu. Dalam bisnis, anggaran yang disusun nantinya juga HANYA berlaku pada area/rencana bisnis yang telah ditetapkan sebelumnya. Tidak bisa keluar dari lapangan/area atau bisnis yang telah ditentukan, menjadi kesamaan anggaran dengan permainan anggar.

4. Jika dalam permainan anggar, pemain maju mundur untuk menjangkau/menghindari tusukan lawan, maka dalam bisnis, anggaran juga bisa dibuat fleksibel, tetapi tidak bisa diulur sepanjang mungkin atau diefisienkan sekecil mungkin. Karena jika TERLALU diulur/ditekan, maka akan membahayakan perusahaan. Bisa disamakan dengan permainan anggar, karena jika TERLALU maju, maka pemain akan dideteksi oleh perangkat elektronik (berupa kabel yang terpasang di badan pemain) telah melanggar aturan main. Jika terlalu memendekkan "pedang" , maka pemain tersebut akan mungkin melukai diri sendir (atau menjadi tidak bisa menangkis serangan lawan).

5. Baik permainan anggar atau anggaran, harus memiliki perangkat / sumber daya yang harus digunakan seefisien mungkin dan seefektif mungkin. Jika dalam anggar, bisa berupa masker, pakaian, sarung tangan, dan lainnya. Maka dalam anggaran saat digunakan juga harus menggunakan elemen penting dalam perusahaan seperti SDM, perangkat teknologi, dan lainnya.

6. Bersiap dalam anggar, juga bermakna bahwa sebuah perusahaan akan siap melaksanakan bisnisnya ketika perusahaan tersebut telah memiliki anggaran.

Paling tidak , enam kesamaan yang saya sampaikan, bisa memberikan kesamaan pandangan  bagi kita tentang kaitan anggaran dengan anggar.

Sehingga, jika memang sedemikian mirip, tentu sebuah perusahaan harus menggunakan anggaran yang dibuat laksana bermain anggar. Bergerak lincah, berkelit, kemudian menusuk, dan menyerang lawan dalam mencapai target/visi yang telah ditetapkan.

Bermain dengan fair-play. Berbisnis dengan etika bisnis.
Bermain dengan menjunjung sportifisme. Berbisnis tanpa melupakan social-responsibility.

Salam,


Tidak ada komentar:

Posting Komentar