Kamis, 20 September 2012

Saat Titipan Itu Diambil Kembali

Pagi kemaren sekitar pukul 06.30 WIB, masuk sebuah pesan singkat ke handphone istri saya, dari adiknya di Jakarta, mengabarkan bahwa anaknya yang sudah lebih kurang sepekan di rawat di rumah sakit, pada layar monitor EKG (electrokardiograph) nya menunjukkan garis datar.Istri saya kemudian menelpon sang adik dan mengatakan , bahwa untuk sabar dan tabah menghadapi "kepergian" Zikri, yang berumur 6 bulan. Sekitar sejam kemudian, 07.30 WIB secara resmi pihak rumah sakit menyatakan secara resmi bahwa sang anak telah berpulang ke rahmatullah [Rabu, 19 September 2012]. Innalillahi wainnailaihi raji'un..

Sempat dipasang berbagai peralatan untuk mensupport kehidupannya, Zikri, yang didiagnosa menderita penyakit meningitis , anak ketiga dari Dede dan Yeni, meninggalkan kami semua, setelah "berjuang" melawan penyakitnya. Karena kehendak Allah SWT, pihak keluarga tidak dapat menghentikan "maut" itu, sedetik jua. Bahkan saat beberapa hari yang lalu, kondisinya yang secara medis sudah tidak tertolong, juga tidak bisa "maut" itu juga dimajukan sedetik jua. Kematian datang pada TEPAT waktunya !

Usaha manusia adalah ikhtiar semaksimalnya. Hasil akhir Allah SWT yang menentukan. Duka dan kesedihan menyelimuti kami semua.Keikhlasan dan kesabaran, mudah-mudahan selalu menjadi "pakaian" Dede dan Yeni sebagai orangtua, dan kami seluruh keluarga besar.Aamiin.

Pembaca yang berbahagia...

Sharing atas berita sedih ini bukan untuk mendapatkan simpati dari pembaca. Juga bukan untuk menyebarkan kesedihan, bukan menyampaikan ketakutan/ancaman. Tetapi untuk mengingatkan kita semua akan kematian. Bukankah sebaik-baik pemberi peringatan itu adalah KEMATIAN ?

Nasehat kematian dalam filosofi Minangkabau adalah melalui sebuah pepatah singkat : mumbang jatuah, kalapo jatuah (calon buah kelapa jatu, kelapa juga jatuh) -- artinya kematian itu tidak mengenal strata usia. Ia bisa datang sewaktu-waktu !

Zikri yang masih bayi, tentu tidak memiliki catatan dosa. Insya Allah, tentu tempatnya di jannah (surga). Kita berharap semua tentunya, kita berkumpul di surgaNya Allah SWT nantinya. Aamiin..

Lesson yang menarik  adalah, bagaimana kedua anak saya (Yazid dan Zahra), yang duduk di kelas V dan IV SD, saat dalam perjalanan pulang dari sekolah, membicarakan kepergian adik sepupunya. Mereka mendiskusikan, bahwa "Allah telah mengambil titipannya. Zikri yang merupakan titipan Allah kepada "om Dede dan tante Yeni" telah diambil kembali oleh yang punya"

Allahu Akbar...

Terkadang memang, karena kurangnya pemahaman kita, kita menganggap bahwa yang ada didunia ini adalah punya kita.Padahal kita cuma punya hak pakai.Hak milik sebenarnya tidak pernah lepas dari Yang Maha Memiliki. Allah SWT. Tuhan Yang Maha Kuasa !

Jika tititpan-titipan yang dapat berupa ; nyawa kita, harta, anak, jabatan, dan lainnya, diambil kembali oleh yang punya, tentu tidak dapat ditolak !
Pertanyaannya, apakah saat titipan itu diambil kembali, kita telah siap?

Untuk kita semua, mari kita persiapkan diri dengan sebaik-baik bekal, yaitu taqwa kapada Allah SWT.
Seandainya "kematian" itu datang pada waktunya, entah beberapa tahun lagi,  entah sebulan lagi, entah sehari lagi, entah beberapa menit lagi, kita menghadapNya dalam keadaan siap.
Siap dengan pahala dan amalan kebaikan yang LEBIH BANYAK dari catatan dosa kita !

Semoga Allah meridhoinya.
Aamiin..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar