Sabtu, 29 September 2012

The Best of You

Dikisahkan pada zaman Rasulullah, ketika para sahabat sedang menunggu masuknya waktu Isya, selepas majelis ilmu yang dilakukan oleh Rasulullah, maka Rasul berkata bahwa akan masuk sebentar lagi ahli surga. Para sahabat kemudian penasaran menunggu siapa yang akan masuk masjid dan dikatakan Rasul sebagai ahli surga. Tidak lama kemudian, masuklah seseorang dari golongan Anshar, yang sebagian besar sahabat tidak begitu mengenalnya.

Lalu setelah shalat Isya berjama'ah, Abdullah bin Umar (salah seorang sahabat yang hadir) yang begitu penasaran dengan informasi Rasul tersebut kemudian mendatangi "calon penghuni surga" tersebut.
Dengan alasan ingin menumpang tidur selama 3 hari karena sedang ada masalah dengan pihak keluarganya [karena dalam Islam tidak diperbolehkan tidak bertegur sapa lebih dari  3 hari--dan juga Abdullah bin Umar minta 3 hari, karena kita akan dapat mengenal seseorang secara mendalam paling tidak telah bersama selama 3 hari >>> sebab itulah seorang muslim dilarang untuk "sok tahu" tentang saudaranya jika belum terlalu mengenal], maka Abdullah bin Umar pun diijinkan menginap dirumah lelaki Anshar tersebut.


Selama tiga hari, diamatinya tingkah laku lelaki itu Setelah tiga hari tinggal di rumah sahabat itu, Abdullah tidak menyaksikan kelebihan amalan sahabat itu. Ia menyaksikan kehidupan bakal penghuni surga itu biasa-biasa saja, amalan shalatnya pun biasa-biasa saja.

Ketika akan pamit, Abdullah akhirnya "mengaku" 

“Saudaraku, sebenarnya aku tidak bermasalah dengan keluargaku,” kata Abdullah. 
“Sebenarnya, ketika kami sedang berkumpul dengan Nabi di masjid, beliau mengatakan bahwa sebentar lagi akan masuk calon penghuni surga masuk ke masjid itu. Dan ternyata yang disebut-sebut Rasulullah itu adalah kamu.”

“Benarkah demikian?” kata lelaki Anshar itu seakan-akan tidak percaya dan merendahkan diri. “Benar, Nabi berkata begitu. Saya ingin tahu, apa sebenarnya amalan saudara sehingga Rasulullah memastikan anda akan masuk surga?” tanya Abdullah.

“Tak ada amalan khusus". Beginilah kehidupan saya sehari-hari." berkata sahabat Anshar tersebut.

 Mendengar jawaban itu, Abdullah semakin penasaran. “Masih ada sesuatu yang anda rahasiakan kepadaku? Bukan ?!.”

Calon penghuni surga itu kemudian mengungkapkan apa adanya. “Sesungguhnya yang aku amalkan dari ajaran Nabi adalah sama dengan yang diamalkan muslim lainnya. Tetapi  aku berusaha sekuat tenaga tidak akan melakukan perbuatan yang merugikan sesama kaum Muslimin. Aku akan selalu berusaha  membersihkan hatiku dengan tidak pernah memiliki sifat iri hati serta menaruh rasa dengki dan hasad kepada orang lain sepanjang hidupku. Apalagi hasad terhadap kenikmatan yang diterima orang lain.Itu yang senantiasa ku lakukan menjelang hari berakhir saat mau tidur. Artinya aku tidak mau tidur saat masih menyimpan iri dan hasad.

Subhanallah, rupanya inilah amalan unggulan (the best) yang telah menjadikan orang ini mendapat kemuliaan di surga,” kata Abdullah di dalam hati sambil berpamitan 


Pembaca yang berbahagia...


Ternyata sesorang akan dapat memasuki surgaNya Allah ketika memiliki sesuatu yang spesial !

Amalan unggulan. Amalan terbaik yang tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang.
Betapa sahabat Anshar tadi, secara amalan mahdah/ritual tidaklah istimewa, tetapi hatinya bersih dari hasad, iri hati dan dengki.[sebuah penyakit hati yang rasanya banyak dan mendominasi sebagian besar kita. Na'udzubillahmindzalik!]

Akankah kita dapat mengikuti sahabat Anshar diatas ?

Atau bagaimana Rasul mengatakan mendengar terompah Bilal di surga (saat perjalanan isra' mi'raj), ternyata setelah diperhatikan amalan unggulan Bilal yang senantiasa dilakukannya secara istiqamah adalah shalat sunat setelah wudhu'. Masya Allah..
Akankah kita dapat melakukannya ?

Mari pembaca, mari kita memperhatikan amalan-amalan kita

Ibadah wajib tentu sudah harus baik
Ibadah sunat , amal sholeh lain serta kebersihan hati tentu yang akan membuat kita "lebih" dari yang sekedar biasa saja (mereka yang hanya mengerjakan kewajiban semata!)
Mari kita memiliki sesuatu yang bisa kita BANGGAKAN [bukan perasaan riya' tapi sebagai bentuk syukur dan kebanggaan kita menjadi hambaNya]

Sesuatu yang terbaik dari dirimu !



Tidak ada komentar:

Posting Komentar