Selasa, 25 September 2012

Kebaikan Berbuah Kebaikan

Ahad kemaren (23/9/12) , saya melayat ke keluarga yang tinggal di Sawahlunto. Ibu Yetti Agoes, kami menyebutnya tante Ices, meninggal dunia dalam usia 66 tahun. Innalillah wainnailaihi raji'un..
Satu lagi nasehat kematian datang kepada kami, kita, yang masih diberi kehidupan oleh Allah SWT [sebelumnya saya posting juga berkaitan dengan meninggalnya Zikri--lihat "Ketika Titipan Itu Diambil Kembali"]

Share kali ini, saya ingin berbagi tentang bagaimana "keramaian" pelayat yang datang. Begitu ramainya sehingga shalat jenazah dilakukan sampai dua kali. Ketika almarhumah diantarkan ke peristirahatan terakhir, para pelayat yang mengantar ke pemakaman pun tidak berkurang jumlahnya. Banyak dan rela untuk berpanas-panas dan jalan kaki menempuh jalan yang menanjak. Subhanallah..

Saya yakin, semasa hidupnya, almarhumah begitu banyak melakukan kebaikan, sehingga disaat terakhirnya, ditunjukkan oleh Allah, bagaimana kebaikannya itu kembali kepadanya. Bukankah dengan semakin banyaknya yang menshalati dan makin banyak yang mendo'akan, merupakan kebaikan yang akan menolong almarhumah ? Insya Allah..

Ibarat pepatah "siapa yang menabur, maka ia akan menuai " , maka hukum sebab-akibat juga dijelaskan melalui kalimat "In ahsantum ahsantum li anfusikum”, jika kamu berbuat baik, maka sesungguhnya kamu berbuat baik untuk diri kamu sendiri. Demikian firman Allah SWT dalam QS 17 : 7. Kebaikan akan berbuah kebaikan. Kebaikan yang kita lakukan akan kembali kepada kita.

Sebaliknya, ayat yang sama juga menyatakan ..... wa`in asa`tum falaha (dan jika kamu berbuat jahat itu juga kembali pada dirimu). Maknanya, jika ada keburukan atau kejahatan yang dilakukan, maka yang akan merasakannya nanti pada akhirnya adalah pelaku kejahatan itu. Sehingga dalam kasus para penghina Rasulullah, seandainya mereka terlepas dari hukum dunia, maka tidak akan lepas dari hukum Allah SWT.
[baca "An Innocent Prophet"]

Wallahu'alambisshawab..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar